Sesar Garsela, Patahan Gempa Aktif dari Garut yang Berpotensi Picu Kerusakan


Gempa kembali terjadi di berbagai daerah di Indonesia, salah satunya di Kabupaten Cianjur pada Senin (22/11). Gempa Cianjur memakan korban hingga 271 orang. Gempa Cianjur disebabkan oleh naiknya aktivitas Sesar Cimandiri yang menyebabkan goncangan. 

Selain Sesar Cimandiri, terdapat empat jenis sesar aktif lainnya di Jawa Barat, salah satunya di Garut. Garut memiliki sesar yang masih aktif, namanya Sesar Garsela yang berada di Garut Selatan dan membentang ke selatan Bandung.

Jika ditarik garis lurus, panjang Sesar Garsela sekitar 42 kilometer. Sesar Garsela termasuk ke 6 sesar aktif yang memiliki potensi sebabkan gempa bumi yang menyebabkan kerusakan. Gempa di zona Sesar Garsela kekuatannya kecil, tetapi sangat dangkal membuat guncangannya dirasakan oleh masyarakat. 

Hal tersebut terbukti pada 2019 lalu, Sesar Garsela aktif dan menyebabkan gempa bumi di kawasan Kabupaten Bandung dan Garut dengan kekuatan magnitudo 4,0. Guncangannya dirasakan di Pangalengan atau seperti ada truk berlalu.

Zona Sesar Garsela terbagi dua segmen yaitu Segmen Rakutai dan Segmen Kencana dan keduanya sama-sama aktif. Masing-masing segmen memiliki panjang 19 kilometer dan 17 kilometer. Guncangan yang disebabkan dari aktivitas Sesar Garsela ini memang tidak terlalu besar tetapi menimbulkan kerusakan. Daerah yang rawan terdampak aktivitas Sesar Garsela adalah daerah yang berada dekat sesar tersebut, seperti Pangalengan dan Kamojang yang menjadi paling rawan. 

Penelitian mendalam mengenai Sesar Garsela perlu dilakukan agar dapat diketahui potensi bahaya dan besar guncangannya di wilayah sekitar sesar. Hal tersebut agar kemudian bisa berlanjut lebih detail mengenai penataan ruang dan pembangunan di wilayah rawan gempa bumi. 

 

Sumber materi : kompas.com 

Sumber foto : BMKG


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka