ADVERTISEMENT
Beranda Siapa yang Lebih Dulu Mendiami Pulau Jawa, Sunda ataukah Jawa?

Siapa yang Lebih Dulu Mendiami Pulau Jawa, Sunda ataukah Jawa?

5 jam yang lalu - waktu baca 3 menit
Siapa yang Lebih Dulu Mendiami Pulau Jawa, Sunda ataukah Jawa? (Source: Istimewa)

Teka-teki mengenai siapa yang lebih dulu menetap di Pulau Jawa ini masih menjadi perdebatan dengan adanya dua perspektif berbeda, berdasarkan bukti fosil purba dan catatan kerjaan awal.

Pulau Jawa, dengan kekayaan budaya dan sejarahnya yang mendalam, selalu menyimpan misteri tentang siapa penghuni pertamanya. Pertanyaan klasik yang kerap muncul adalah: siapakah yang lebih dulu mendiami pulau Jawa, Suku Sunda atau Suku Jawa? Untuk menjawabnya, kita perlu menelusuri jejak-jejak arkeologis dan historis yang ada.

Baca Juga: Inilah Sosok Muslim Pertama di Tanah Sunda

Jejak Manusia Purba di Pulau Jawa

Penelitian arkeologis menunjukkan bahwa manusia purba sudah ada di pulau Jawa sejak ratusan ribu hingga jutaan tahun lalu. Salah satu contohnya adalah penemuan fosil Homo erectus dari Bumiayu yang diperkirakan berusia sekitar 1,8 juta tahun, lebih tua dibanding fosil Homo erectus dari Sangiran, Sragen.

Namun, fosil-fosil tersebut adalah nenek moyang dari keseluruhan manusia yang menghuni pulau Jawa dan tidak secara langsung mengidentifikasi golongan “Sunda” atau “Jawa” sebagaimana kita kenal sekarang.

Bukti Kerajaan Sunda Tertua (Salakanagara dan Tarumanegara)

Selama ini, banyak yang beranggapan bahwa Suku Sunda adalah penghuni awal bagian barat pulau Jawa, sementara Suku Jawa mendiami bagian tengah dan timur. 

Berdasarkan berbagai penelitian dan temuan sejarah, ada indikasi kuat bahwa Suku Sunda memang telah lebih dahulu mendiami sebagian besar wilayah pulau Jawa sebelum terjadi migrasi besar-besaran yang membentuk identitas Suku Jawa seperti yang kita kenal sekarang.

Bukti-bukti arkeologi menunjukkan adanya peradaban awal di wilayah Jawa Barat yang diyakini sebagai cikal bakal kebudayaan Sunda. Penemuan situs-situs prasejarah seperti Situs Gunung Padang di Cianjur atau Situs Purbakala Buni di Bekasi, menunjukkan aktivitas manusia purba yang sangat tua di bagian barat pulau Jawa. 

Para ahli sejarah dan arkeolog percaya bahwa nenek moyang Suku Sunda telah menghuni wilayah ini sejak ribuan tahun lalu, jauh sebelum berdirinya kerajaan-kerajaan besar di Jawa Tengah dan Timur.

Suku Sunda memiliki jejak peradaban kerajaan lebih awal di pulau Jawa, antara lain:

1. Kerajaan Salakanagara, berdiri sekitar abad ke-2 hingga akhir abad ke-3 M, menandakan keberadaan sistem politik dan pemerintahan Sunda yang terorganisir.

2. Pada tahun 358 M muncul Kerajaan Tarumanegara, yang diteruskan hingga Galuh dan kemudian Sunda Raya, menyebar pengaruh hingga abad ke-7 ke 15.

Baca Juga: Jejak Oejeng Suwargana: Sastrawan Sunda dengan Nama Pena Tionghoa

Sejarah Peradaban Suku Jawa

Suku Jawa diperkirakan mulai mendarat di wilayah pulau Jawa antara 450 SM hingga 78 Masehi yang pada mulanya menetap di wilayah Banten.

Kemudian sekitar 500 Masehi, Kerajaan Kling di bawah Brahmani Wati menguasai pulau Jawa, membawa populasi baru yang kemudian menjadi cikal bakal Kerajaan Pajajaran di Jawa Barat.

asal-usul Suku Jawa sendiri diperkirakan berasal dari percampuran berbagai kelompok etnis yang bermigrasi ke bagian tengah dan timur pulau Jawa seiring berjalannya waktu. 

Gelombang migrasi ini, yang mungkin terjadi secara bertahap, membawa kebudayaan dan bahasa yang kemudian berkembang menjadi identitas Suku Jawa yang khas. Proses akulturasi dan asimilasi antara penduduk lokal dengan para pendatang inilah yang membentuk kebudayaan Jawa yang kaya.

Siapa yang Lebih Dulu Mendiami Pulau Jawa?

Bila diukur dari kerangka pusat kekuasaan awal di pulau Jawa, Sunda lebih dahulu berdiri dengan kerajaan-kerajaan awalnya.  Namun jika fokusnya pada migrasi etnis Jawa, maka suku Jawa tiba lebih awal di beberapa wilayah Pulau Jawa, khususnya Banten.

Pergeseran demografi dan dominasi budaya juga dapat dilihat dari perkembangan kerajaan-kerajaan di pulau Jawa. Kerajaan-kerajaan awal di Jawa Barat seperti Tarumanagara dan Sunda Galuh, mengindikasikan keberadaan peradaban Sunda yang telah mapan. 

Kemudian, munculnya kerajaan-kerajaan bercorak Hindu-Buddha di Jawa Tengah dan Timur, seperti Mataram Kuno, Singasari, dan Majapahit, menunjukkan perpindahan pusat kekuasaan dan perkembangan kebudayaan Jawa yang semakin dominan.

 

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.