Inilah Sosok Muslim Pertama di Tanah Sunda
Bratalegawa atau Haji Purwa menjadi figur kunci dalam proses awal islamisasi di tataran Sunda yang kemudian berkembang pesat di masa kesultanan Cirebon dan Banten.
Masuknya Islam di Pulau Jawa, tidak lepas dari interaksi perdagangan maritim di abad ke-14 oleh saudagar Arab dan pedagang Gujarat sebagai jembatan awalnya.
Kisah tentang muslim pertama di tanah Sunda adalah bagian penting dari sejarah masuknya Islam ke Nusantara, khususnya di wilayah Jawa Barat.
Meski Islam dikenal luas di tanah Jawa sejak abad ke-14, keberadaan tokoh awal yang pertama kali memeluk agama ini di tatar Sunda masih jarang dibahas secara mendalam.
Sosok muslim pertama di tanah Sunda yang memeluk agama islam dikenal dengan julukan Haji Purwa yang merupakan putra dari Prabu Kuda Lalean.
Baca Juga: Jejak Oejeng Suwargana: Sastrawan Sunda dengan Nama Pena Tionghoa
Ia bukan hanya seorang bangsawan, tetapi juga pelaut dan saudagar yang menjelajahi jalur perdagangan internasional, dari Sumatra hingga India dan Arab. Tokoh ini menjadi pionir dalam membawa ajaran Islam ke masyarakat lokal.
Disebutkan Rokhmin Dahuri dalam karyanya bertajuk Budaya Bahari: Sebuah Apresiasi di CIrebon, nama asli dari Haji Purwa adalah Bratalegawa.
Proses Masuknya Islam Haji Purwa
Bermula dari melakukan perdagangan ke India yang pada awalnya, dirinya merupakan seorang Hindu yang taat, hingga mengenal dengan pedagang dari Arab sekaligus mulai mempelajari agama Islam yang masih asing pada saat itu.
Hal tersebut sebagaimana tertera dalam penelitian yang dilakukan oleh Nina H. Lubis, dkk dengan judul Sejarah Perkembangan Islam di Jawa Barat.
Setelah mengenal lebih dekat dengan Islam, kemudian ia menikahi seorang perempuan muslim yang berasal dari Gujarat, bernama Farhana binti Muhammad.
Bersama istrinya ia melaksanakan ibadah haji pada sekitar 1370–1375 dan setelah itu mendapatkan gelar Haji Baharudin al‑Jawi. Karena ia adalah haji pertama dari kalangan kerajaan Galuh, julukannya menjadi Haji Purwa yang memiliki arti ‘purwa’ adalah ‘pertama’.
Baca Juga: Tahukah Kamu? Soekarno Hampir Diangkat Menjadi Nabi Loh!
Penyebaran Awal di Tanah Sunda
Perjuangannya dalam mengislamkan sebagian kecil masyarakat pesisir menjadi tonggak sejarah awal islamisasi di wilayah Galuh dan sekitarnya.
Setelah kembali dari Mekkah, Haji Purwa menetap di Cirebon Girang yang merupakan wilayah pesisir utara Jawa Barat yang saat itu masih berada dalam pengaruh Galuh.
Di sinilah ia berperan sebagai perintis komunitas Muslim lokal, berdakwah kepada rekan pedagang, keluarga, dan masyarakat sekitar.
Meski belum berhasil mengislamkan pusat kekuasaan karena kuatnya pengaruh Hindu dan Sunda Wiwitan pada masa itu, namun justru kehadirannya itu menjadi titik awal berkembangnya Islam di wilayah tersebut.
Pengaruh islam semakin meluas melalui generasi penerusnya dan tokoh-tokoh berpengaruh, seperti Syarif Hidayatullah atau yang lebih dikenal sebagai Sunan Gunung Jati yang kemudian mendirikan Kesultanan Cirebon dan Banten.
Jejak sejarah menyatakan bahwa Bratalegawa atau Haji Purwa adalah sosok Muslim pertama di tanah Jawa bagian barat, khususnya di Tataran Sunda.
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.