Tangan Menjadi Alat Sederhana Manusia yang Sangat Sulit Ditiru Robot
Tangan manusia yang sangat kompleks dengan melewati batas kemampuan teknologi saat ini yang sulit diimbangi untuk diaplikasikan pada robotik.
Tangan manusia adalah struktur biologis yang luar biasa kompleks dan canggih. Dengan lebih dari 30 otot, 27 sendi yang mendukung hingga 27 derajat kebebasan, serta jaringan saraf dan ligamen yang rumit, tangan kita juga dilengkapi lebih dari 17.000 reseptor sentuhan hanya di telapak tangan.
Kombinasi ini memungkinkan kita melakukan berbagai tugas luar biasa mulai dari menulis, memainkan alat musik, hingga meraba tekstur halus dengan presisi dan kecepatan yang nyaris instan.
Contohnya adalah kisah Sarah de Lagarde, yang setelah mengalami kecelakaan tragis kehilangan lengan kanan dan sebagian kaki, sempat menerima prostetik standar yang hanya mengutamakan penampilan daripada fungsi. Namun kemudian ia mendapatkan lengan bionik bertenaga AI yang mampu belajar pola gerakan berdasarkan sinyal elektrik ototnya.
Lengan ini memprediksi tindakan yang ia inginkan secara bertahap, memberikan kembali kemampuan melakukan kegiatan sehari-hari yang dulu dianggap remeh.
Baca Juga: OpenAI Resmi Luncurkan GPT-5 yang Tersedia untuk Para Pengguna yang Terkesan Lebih Cerdas dan Aman
Embodied AI dan Inovasi Tangan Robotik
Pendekatan teknologi terkini dalam robotika menekankan konsep embodied AI, yakni kecerdasan buatan yang tidak hanya memproses informasi, melainkan juga merasakan dan merespons lingkungan secara fisik, mirip dengan bagaimana bayi belajar menggerakkan tangan mereka berdasarkan umpan balik sensorik alami.
Salah satu terobosan penting adalah robot tangan DEX‑EE, hasil kolaborasi Shadow Robot Company dan Google DeepMind. Berbeda dari tangan manusia yang berjumlah lima jari, DEX‑EE memiliki tiga jari dengan 12 derajat kebebasan yang dikendalikan menggunakan sistem tendon.
Setiap ujung jari dilengkapi sensor yang memberikan data posisi, gaya, dan inersia secara real-time sehingga mampu menangani objek halus seperti telur atau balon tanpa merusaknya, bahkan mampu bersalaman yang merupakan sebuah bentuk interaksi tak terduga dari sisi robot.
Selain itu, inovasi di bidang pertanian juga menunjukkan kemajuan yang sangat berarti, seperti hadirnya robot pemetik buah dari Dogtooth Technologies, Misalnya, menggunakan kamera dan sistem machine learning untuk mengenali kematangan buah, menghitung lokasi tangkai, kemudian meraih dan memetik buah seperti stroberi dan raspberry secara lembut dengan lengan yang memiliki tujuh derajat kebebasan, setara dengan lengan manusia.
Baca Juga: Curhat di ChatGPT Bisa Muncul di Google? Waspadai Fitur Share yang Bikin Link Jadi Konsumsi Publik
Tantangannya dan Harapan Masa Depan
Meski banyak kemajuan, tangan robotik masih kalah jauh dibanding manusia dalam hal persepsi dan adaptasi sensorik terpadu seperti pengenalan bentuk, tekstur, suhu, dan tekanan. Sistem robot saat ini masih belum mampu meniru kecanggihan kompleks sistem sensorik manusia.
Penelitian lain menyoroti bahwa, meski kemampuan tangan robot makin mendekati, kita kemungkinan masih butuh waktu setidaknya lima tahun lagi sebelum benar-benar mencapai dexterity setara manusia, terutama jika melibatkan keamanan, keandalan sistem, serta kesiapan etis dan regulasi untuk penggunaan umum.
Walaupun tangan manusia adalah inspirasi utama dalam robotika, mengatasi tantangan sensorik, struktur, dan kontrol motorik masih menjadi arena penelitian intensif untuk mengembangkan robot.
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.