Siswa SMK di Banyuresmi Ditampar Guru Gara-Gara Merokok Dalam Kelas


Seorang siswa dari salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Swasta di Kecamatan Banyuresmi, kabupaten Garut, ditampar guru gara merokok di dalam Kelas.

Perilaku tidak terpuji tersebut, dilakukan dengan sengaja dalam kelas dan disaksikan oleh teman-temannya yang direkam dalam video kemudian tersebar hingga beberapa waktu lalu.

Akibatnya seorang guru yang mengetahui video tersebut soktak melakukan pendisiplinan siswa tersebut dengan ditampar di hadapan teman temannya.

Hal tersebut menurut beberapa sumber, pendisiplinan dengan cara ditampar sudah menjadi kesepakatan antara satu kelas siswa tersebut dengan wali kelasnya.

Namun karena sudah beberapa kali diingatkan agar tidak melanggar aturan tata tertib, baik secara umum maupun kesepakatan sebelumnya.

Akan tetapi siswa tersebut malah sengaja melanggar aturan yang sudah jelas diketahui satu kelas, sehingga mau tidak mau siswa itu dilakukan pendisiplinan baik oleh guru maupun teman sekelasnya.

Menanggapi hal itu, Anggota Parlemen Remaja, Ahmad Ripqi angkat bicara mengenai insiden tersebut, bahwasanya tindakan tersebut sangat tidak etis.

Menurut Ahmad, insiden itu mencederai dunia pendidikan terlebih dilakukan di lingkungan satuan pendidikan sehingga mencoreng Pendidikan di Kabupaten Garut.

"Memang siswa tersebut sudah melakukan pelanggaran beberapa kali, tapi saya minta Jangan Main Hakim sendiri apalagi ini udah menyangkut ke kekerasan fisik. Ga main-main kalau sudah masuk ranah Hukum dan HAM lalu apa gunanya ada BP/BK di sekolah tersebut? Kan untuk Pembinaan" Ujar Ahmad Kepada Inforgarut, Kamis, (2023).

Selain itu, Ahmad menegaskan bahwa sekolah harusnya jadi lingkungan yang Ramah Anak, sehingga tidak boleh ada kekerasan baik secara fisik maupun mental.

"Saya kira 3 orang tersebut salah, Kepala Sekolah nya tidak mengawasi dan melihat Kondisi di sekolah, Guru nya main hakim sendiri dan over emosi, dan siswanya pun sama salah karena melanggar peraturan," ujar ahmad.

Maka dari itu, Ahmad meminta kepada dinas terkait di Garut supaya bisa menyelenggarakan pendidikan dengan saling menghormati, saling menghargai, dan saling komunikasi di sekolah, agar kejadian tersebut tidak tidak terulang kembali.***


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka