Tanah Longsor di Garut Rusak Rumah dan Sawah Warga, Keluarga Korban Dievakuasi
Hujan deras yang mengguyur Kampung Pasir Kadu, Desa Pamalayan, Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Senin, 11 November 2024, sekitar pukul 14.00 WIB memicu bencana tanah longsor. Sekitar pukul 16.45 WIB, volume air yang tak mampu ditampung saluran drainase meluber ke area persawahan di lereng bukit, menyebabkan longsor yang menghancurkan satu rumah warga dan meluluhlantakkan lahan sawah di sekitarnya.
Rumah milik Darsilah (57), seorang kepala keluarga yang tinggal bersama enam anggota keluarganya, menjadi korban utama dalam kejadian tersebut. Bangunan rumah tersebut hancur tertimpa material longsor, memaksa keluarga ini untuk kehilangan tempat tinggal.
Tak hanya rumah, sekitar 1.000 meter persegi lahan sawah di lereng bukit yang menjadi sumber penghidupan mereka kini tertutup oleh material longsor dan mengalami kerusakan parah. Beberapa bagian sawah bahkan amblas, membuat kondisi lahan sulit untuk dipulihkan. Dalam tragedi ini, keluarga Darsilah juga kehilangan 20 ekor ayam peliharaan dan berbagai perabot rumah tangga yang rusak diterjang longsoran.
Setelah bencana terjadi, Tim Penanganan Darurat Kecamatan bersama aparat Pemerintah Desa Pamalayan bergerak cepat untuk mengevakuasi keluarga Darsilah ke tempat aman di rumah kerabat terdekat, guna menghindari potensi longsor susulan. Warga setempat juga turut membantu dalam upaya pengamanan reruntuhan bangunan dan perabot yang masih bisa diselamatkan.
“Proses pengamanan reruntuhan bangunan serta perabotan juga dilaksanakan, dengan dukungan dari masyarakat,” ujar Camat Cisewu, Hery, Selasa, 12 November 2024.
Pemerintah setempat segera melakukan tindakan pencegahan untuk mencegah kejadian serupa dengan memperbaiki saluran air di sekitar lokasi. Langkah ini diambil agar aliran air dapat terkontrol dan tidak menyebabkan bencana susulan, terutama saat hujan deras.
Camat Hery juga mengungkapkan bahwa bantuan material bangunan sangat dibutuhkan untuk membantu keluarga Darsilah memulai pembangunan rumah baru. Keluarga ini diketahui berasal dari golongan yang kurang mampu, sehingga dukungan tersebut diharapkan dapat meringankan beban mereka. Untuk sementara, pemerintah juga merencanakan relokasi bagi keluarga ini ke lokasi yang lebih aman dan telah disiapkan oleh kerabat terdekat.
“Bantuan ini sangat diharapkan untuk meringankan beban keluarga korban agar bisa membangun kembali tempat tinggal yang aman,” tambah Hery.
Lebih lanjut, Hery mengimbau seluruh warga yang tinggal di daerah lereng bukit untuk selalu waspada, terutama saat memasuki musim hujan dengan intensitas tinggi.
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.