Terendam Banjir, 16 Hektare Lahan Sawah di Banjarwangi Garut Terancam Gagal Panen


Wakil Bupati Garut Helmi Budiman mengungkapkan, lahan persawahan milik warga seluas 16 hektare di Kecamatan Banjarwangi terancam puso atau gagal panen.

"Di sini ada 1 kecamatan ini ada sekitar 16 hektar (sawah) yang terkena banjir dan diperkirakan akan puso," ungkap Helmi saat meninjau wilayah terdampak banjir di Kecamatan Banjarwangi, Kabupaten Garut, Sabtu (23/7/2022).

Ia menambahkan, selain lahan persawahan, fasilitas jalan, jembatan juga mengalami kerusakan, termasuk hewan ternak milik warga pun terseret arus banjir.

"Tambah lagi ikan yang hilang, kemudian ternak, ini memang cukup besar (kerugiannya)," lanjut Wabup Garut.

Kepala Desa Mulyajaya, Kecamatan Banjarwangi, Wawan mengungkapkan, salah satu jembatan yang terputus di daerahnya merupakan jembatan penghubung 3 dusun yang ada di Desa Mulyajaya serta penghubung antara Desa Mulyajaya dengan Desa Wangunjaya.

Ia menyebutkan ada sekitar 850 kepala keluarga dengan 3.500 penduduk yang terdampak akibat terputusnya jembatan di desanya ini.

"(Dengan robohnya jembatan) bukan terganggu lagi, inikan jalan desa paling vital, paling banyak penggunanya, baik (untuk) ke pasar maupun ke luar kota, ke kantor desa, ke sekolah pun lewat jembatan sini, jembatan Desa Mulyajaya itu yang sering dipakai itu dua, tapi yang satu posisinya (masih) aman," tuturnya.

Ia berharap ada perhatian khusus dari pemerintah kabupaten maupun pemerintah provinisi terkait putusnya jembatan yang ada di desanya ini. Terlebih, ia menilai jembatan tersebut sangat dibutuhkan oleh masyarakat.


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka