Tol Cisumdawu Mulai Beroperasi, Apa Dampak untuk Garut?


Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) seksi 2 dan 3 sudah bisa digunakan dan dapat dilintasi oleh masyarakat. Bahkan ruas tol Cisumdawu seksi 2-3 yang sudah beroperasi ini belum bertarif, alias gratis.

Hal itu disampaikan secara resmi oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR melalui akun resmi Twitternya, dikutip Minggu (18/12/2022).

Diresmikannya jalan tol yang menghubungkan Bandung-Sumedang itu, diharapkan arus lalu lintas pada momen libur Natal dan Tahun Baru 2023 akan lancar.

Namun, di balik beroperasinya tol yang memiliki dua terowongan itu, secara tidak langsung akan berdampak pada sektor pariwisata di Kabupaten Garut.

Advisor Infogarut Budhiana Kartawijaya menyatakan bahwa dengan dibukanya tol Cisumdawu seksi 2-3, Pemerintah Kabupaten dan masyarakat Garut harus mengantisipasi penurunan jumlah wisatawan. Menurutnya, wisatawan dari wilayah barat kini punya pilihan kunjungan wisata selain ke kota dodol.

Ia memaparkan, dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJMD) 2018-2023, Sumedang sudah mempersiapkan keempat jenis wisata: wisata budaya, wisata alam, wisata buatan dan wisata minat khusus. Belum lagi ada pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Jatigede.

"Pendek kata, Pemkab Sumedang sedang membangun akses, amenitas (kenyamanan), dan atraksi atau unsur 3A pariwisata. Pembangunan fasilitas ini sebagian besar sudah rampung, sejalan dengan rampungnya Cisumdawu. Dibukanya tol Cisumdawu adalah berkah bagi Kabupaten Sumedang," ujar Budhiana. 

Ia memaparkan, wisatawan kini punya kemudahan akses ke Sumedang, tanpa harus tarhabat kemacetan di Jatinangor, Tanjungsari, Cadas Pangeran, dan Cimalaka. Bahkan, kata dia, di Cadas Pangeran kerap terjadi longsor. Dari Bandung ke Sumedang, kini hanya satu jam saja. Jadi ada pilihan berwisata selain ke Garut.

Lebih lanjut, Budhiana menjelaskan selama ini warga Bandung, Jakarta dan kota-kota lain di Jawa Barat banyak berwisata ke Garut, meski akses ke Garut cuma satu, yaitu Nagreg. Jumlah wisatawan meningkat setelah ada jalan baru yang mengurangi beban tanjakan Nagreg.

"Namun dengan dibukanya Cisumdawu, wisatawan kini punya pilihan selain ke Garut. Ya, pilihannya itu Sumedang. Belum kalau nanti Cisumdawu rampung, ke Cirebon hanya dua jam saja dari Bandung. Ini yang harus diantisipasi Pemkab Garut dan pemangku kepentingan lainnya," paparnya.

Meski demikian, pemerintah sebenarnya tengah membangun tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci). Pembangunan tol Getaci akan dibagi dalam empat seksi: Gedebage-Garut Utara (42,20 km); Garut Utara-Tasikmalaya (50,32 km); Tasikmalaya-Patimuan (76,78); dan, Patimuan-Cilacap (34,35 km). Sekarang ini seksi satu baru tahap pembebasan tanah, dan paling cepat akan selesai 2024. 

Namun bisa saja target seksi satu ini molor, karena pembebasan tanah itu tidak mudah. Selama seksi satu belum jadi, akses ke Garut hanya lewat Nagreg.

Sumedang dan Garut ini memiliki keunikan masing-masing sehingga sebetulnya bukan dua kota yang bersaing, bukan competitor. Tiap wilayah di Jawa Barat memiliki ciri khas, atau punya keunggulan komparatif masing-masing. Tinggal masalah akses dan fasilitas saja.  


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka