Kartika-1: Roket Buatan Indonesia Pertama yang Meluncur di Pameungpeuk Garut


Kartika-1 adalah sebuah roket sonda pertama buatan Indonesia, yaitu LAPAN, AURI, Institut Teknologi Bandung, dan PINDAD yang berada di bawah proyek PRIMA (Pengembangan Roket Ilmiah dan Militer Awal). Indonesia menjadi negara kedua setelah Jepang yang dapat membuat roket sendiri.

 

kartika-1-roket-ilmiah-pertama-buatan-indonesia-3-1.jpg

Roket yang dibangun PRIMA ini merupakan modifikasi dari proyektil dan roket artileri milik militer dengan ukuran lebih besar. Mereka bekerja sama dengan LAPIP dan PINDAD karena lembaga tersebut memiliki mesin-mesin produksi yang dibutuhkan. Presiden Soekarno memberikan tantangan kepada PRIMA agar roket Kartika-1 itu harus diluncurkan tiga hari sebelum perayaan HUT RI ke-19. 

 

kartika-1-roket-ilmiah-pertama-buatan-indonesia-2.jpg

Akhirnya, Kartika-1 dengan panjang 10,5 meter dan bobot 220 kilogram berhasil meluncur di siang hari tanggal 14 Agustus 1964 yang berlokasi di Pantai Selatan Pameungpeuk, Garut. Roket buatan Indonesia itu sanggup meluncur sampai ketinggial 60 km. Telemetri buatan depot elektronika AURI seberat 5 kilogram terpasang berhasil menangkap transmisi data dari satelit cuaca Tiros-1. Ini merupakan suatu pencapaian luar biasa bagi Indonesia apalagi tergolong pemula dalam teknologi luar angkasa. Kekurangannya adalah tidak sanggup membawa peralatan dan ketinggian terbatas serta masih tergolong eksperimental dengan tingkat kegagalan cukup tinggi. 

Namun, Kartika-1 tidak jadi dilirik oleh Proyek S dalam mengejar target IQSY (International Quiet Sun Year) tahun 1964-1965, mereka melirik kembali Kappa dari Jepang. Dalam mengapresiasi Kartika-1, ketika LAPAN dibentuk tanggal 27 November 1963, logonya mengadopsi bentuk Kartika-1.

 

sumber foto : aviahistori.com


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka