Tradisi Pawai Obor Simbol Kegembiraan Umat Islam Menyambut Tahun Baru Hijriah


Api menyala dari sumbu disulut api, cahaya berkobar menerangi alam.

Seperti itulah perumpamaan kobaran semangat, termasuk tradisi pawai obor menyambut tahun baru hijriah.

Pawai obor sebagai simbol kobaran semangat seperti peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah pada 1444 tahun yang lalu. 

Segala ekspresi yang dilakukan sebagai tanda syukur, ibadah harus menyala, semangat mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.

Terkait pawai obor sendiri, sudah menjadi tradisi masyarakat khususnya di Indonesia dalam menyambut hari besar Islam, salah satunya dalam momentum tahun baru hijriah.

Biasanya pawai obor dilakukan masyarakat dengan cara berkeliling kampung sambil melantunkan shalawat kepada Nabi.

Menurut sejarahnya, gagasan pawai obor terinspirasi dari seorang ulama yang mengkaji Perang Geger Cilegon tahun 1888 dalam pengajian remaja masjid. 

Malam itu, Obor menjadi semangat gerakan para pejuang dari berbagai daerah yang terdiri dari barisan para ulama, santri, dan petani yang pada waktu itu diperlakukan tidak manusiawi oleh penjajah Belanda.

Di bawah komando KH. Wasid, malam itu menjadi perjuangan yang berdarah-darah. Larangan tahriman dan adzan oleh Belanda membuat umat Islam bergerak untuk membela diri. Tidak terima kolonial menekan pribumi dengan aturan yang seenaknya.

Peristiwa Geger Cilegon pun menelan banyak korban menewaskan para ulama dan santri. Namun peristiwa itulah yang menjadi semangat perjuangan oleh generasi selanjutnya hingga pada puncak kemerdekaan.

Sejak itulah, pengurus Remaja Masjid di tahun 2007 mulai menginisiasi pawai obor. Kemudian menjadi program kegiatan yang mendapat dukungan luar biasa dari semua warga.

Di era kekinian, dalam menyambut tahun baru Islam ada cara lain yang dilakukan masyarakat. Biasanya, di kampung-kampung mengadakan beragam kegiatan. Mulai dari perlombaan keagamaan anak-anak hingga puncaknya menggelar acara pengajian atau Tabligh Akbar.


0 Komentar :

    Belum ada komentar.