1.253 Mahasiswa KKN Tematik Uniga Garut Resmi Mengabdi Untuk Satu Bulan Kedepan


Sebanyak 1.254 Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Garut (Uniga) Tahun 2023 resmi dilepas, Selasa (25/7/2023). Mereka akan mengabdi kepada masyarakat untuk satu bulan kedepan yang tersebar di wilayah garut bagian selatan.

 

Bupati Garut Rudy Gunawan bersama Rektor Uniga, Abdusy Syakur Amin yang didampingi Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Kabupaten Garut, Fajar Ahmadi, melepas kepergian mahasiswa kkn uniga di Kampus I Uniga Tarogong Kaler.

 

Dalam arahannya, Bupati Garut menyampaikan pentingnya peran intelektual seperti mahasiswa KKN dalam masyarakat Kabupaten Garut. Ia berharap para peserta KKN bisa menjadi problem solver di lokasi KKN.

 

Terlebih lagi, Bupati Garut menyoroti masalah bekerja di luar negeri secara ilegal yang diakibatkan oleh kemiskinan di daerahnya. "Banyak persoalan-persoalan di daerah yang harus saudara jawab, sekarang musimnya TPPO (atau) tindak pidana yang berhubungan dengan jual-beli orang, padahal negara memberikan satu regulasi yang memberikan kemudahan kepada siapapun yang mau bekerja di luar negeri," papar Rudy.

 

Dengan kesulitan-kesulitan tersebut, Rudy berharap para mahasiswa sebagai intelektual mampu memberikan solusi berdasarkan pemikiran ilmiah yang telah dipelajari di perguruan tinggi.

 

Dalam konteks tersebut, solusi dari mahasiswa haruslah berbeda dengan solusi dari lembaga masyarakat seperti Karang Taruna. "kalau ada pertemuan-pertemuan ya pertemuan apapun misalnya, itu juga saudara harus bisa meyakinkan bahwa ini adalah solusi yang dibuat secara teknokratik," pesannya.

 

Disisi lain, Rektor Uniga, Abdusy Syakur Amin, turut menguatkan pesan Bupati Garut dan menekankan pentingnya manfaat yang dihasilkan oleh program KKN. Menurutnya, para peserta KKN harus dapat memberikan manfaat bagi masyarakat setempat dengan tetap memperhatikan kearifan lokal yang ada.

 

Selain itu, program KKN harus memiliki output dan outcome yang jelas, seperti publikasi dan saran-saran kepada pemerintah. "Supaya KKN itu benar-benar memberikan manfaat untuk semuanya," tambah Syakur.

 

Menariknya, Universitas Garut bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan untuk melindungi mahasiswa KKN dengan program perlindungan jaminan sosial.

 

Terkait keikutsertaan mahasiswa KKN dalam program perlindungan jaminan sosial ini, Syakur mengungkapkan hal ini merupakan salah satu upaya pihaknya untuk melindungi para mahasiswa yang sedang melakukan pengabdian masyarakat di lapangan.

 

"Karena kan kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi, dan tentu saja tidak berarti mereka bisa lengah ya, harapan kami juga ke depan juga kita bisa membuat kerjasama-kerjasama lain," ucapnya, seraya menambahkan bahwa kerja sama ini merupakan kali pertama dilakukan oleh Universitas Garut.***

 


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka