19 Kecamatan di Garut yang Saat ini Mengalami Darurat Kekeringan


Pemerintah telah memperpanjang masa tanggap darurat kekeringan di Kabupaten Garut. Pemerintah daerah mengatakan 19 Kecamatan saat ini menghadapi darurat kekeringan. Keputusan ini, tertuang dalam Keputusan Bupati (Kepbup) Garut Nomor: 100.3.3.2/KEP.646-BPBD/2023, yang terbit pada Senin (11/9) kemarin. Dalam surat ini, Bupati Garut Rudy Gunawan menyatakan perpanjangan status tanggap darurat bencana kekeringan di Garut. "Diperpanjang hingga  24 September 2023," katanya.

Kepbup mengatakan, saat ini 19 kecamatan dari 42 kecamatan di Garut sedang darurat  kekeringan. Ke-19 kecamatan tersebut, antara lain Kecamatan Cigedug, Malangbong, Pakenjeng, Balubur Limbangan, Peundeuy, Kadungora, Cikelet, Sukawening dan Pameungpeuk. Serta Kecamatan Pasirwangi, Cilawu, Selaawi, Sucinaraja, Cibiuk, Singajaya, Caringin, Kersamanah, Cisompet dan Karangpawitan.

Sekretaris Daerah Garut Nurdin Yana mengatakan, langkah tersebut diambil karena masih ada beberapa permasalahan akibat dampak kekeringan yang belum teratasi. Saat diwawancarai wartawan, Selasa (12/9/2023)

"Salah satunya kebutuhan mendesak masyarakat, seperti pasokan air bersih," ucap Nurdin.

Air bersih masih menjadi kebutuhan terpenting masyarakat di wilayah tersebut. Hal ini terlihat melalui gencarnya kegiatan distribusi air bersih yang dilakukan banyak pihak. Mulai dari Pemkab Garut, TNI-Polri, hingga beberapa organisasi lainnya, seperti Palang Merah Indonesia (PMI). Wilayah utara dan selatan Garut menjadi yang utama kebutuhan air paling besar.

Nurdin Yana mengatakan, Pemkab Garut juga tengah menghadapi dampak  kekeringan lainnya, yaitu buruknya hasil panen yang dialami sebagian petani di berbagai daerah. Data menunjukkan, pada awal September 2023, Pemerintah Kabupaten Garut mencatat sedikitnya 22 hektare sawah warga terkonfirmasi gagal panen.

"Ditambah kita juga kan sedang mengantisipasi terkait terjadinya kebakaran hutan," ungkap Nurdin.

Dampak buruknya hasil panen yang harus ditanggung petani memang tidak main-main. Saat ini harga beras di Pasar Garut sedang meroket. Harga beras di pasaran saat ini berkisar Rp13,5 ribu hingga Rp17 ribu tergantung jenisnya. Pemerintah Bupati Garut kemudian mengeluarkan kebijakan pembagian beras gratis kepada masyarakat miskin. Pembagian beras kepada masyarakat sudah dilakukan sejak Jumat lalu.  Aparatur Sipil Negara (ASN) ditugaskan untuk mendistribusikan langsung beras ke rumah-rumah masyarakat.

"Door to door. Harus sampai dan jangan ada masyarakat yang tidak makan," kata Bupati Rudy Gunawan.


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka