Beranda 5 Panggilan Sayang dalam Bahasa Sunda yang Romantis
ADVERTISEMENT

5 Panggilan Sayang dalam Bahasa Sunda yang Romantis

11 jam yang lalu - waktu baca 2 menit
5 Panggilan Sayang dalam Bahasa Sunda yang Romantis (source:freepik)

Panggilan romantis untuk orang tersayang akan membuat suasana semakin cair dan hangat. Dalam bahasa Sunda pun, ada panggilan sayang yang romantis loh, apa aja? Yuk simak. 

Bahasa Sunda memiliki banyak variasi kata yang lucu dan unik. Termasuk panggilan sayang untuk seseorang. Tidak hanya dalam bahasa Indonesia, bahasa Sunda juga memiliki panggilan yang romantis. 

Baca juga: Kosa Kata Bahasa Sunda yang Sulit Diucapkan Pemula

1. Engkang 

Panggilang Engkang ini sama dengan "kang" atau "Akang" yang biasa dipergunakan kepada nama laki-laki Sunda. Namun arti akang dan kang dalam konteks ini berbeda, “engkang” bisa ditafsirkan sebagai panggilan yang jauh lebih terhormat dibandingkan “akang” atau “kang” dari seorang istri pada suaminya. Penggunaan engkang ini juga bisa digunakan oleh adik laki-laki dan perempuan kepada kakak laki-laki yang lebih tua dan sangat dihormati. 

2. Nyai/Nyi 

Berbeda dengan Engkang, panggilan Nyai/Nyi ini diperuntukkan kepada perempuan. Pada zaman kolonial, penggalan “nyai” atau “nyi” memiliki konotasi negatif karena merujuk untuk panggilan wanita Sunda yang dinikahi oleh Bangsa Belanda.

Meskipun saat itu panggilan nyai atau Nyi menjadikan wanita kastanya di atas wanita Sunda lainnya yang bukan keturunan bangsawan. Namun, berjalannya waktu panggil tersebut menjadi banyak digunakan laki-laki untuk panggilam sayang kepada perempuannya. Selain itu, panggilan ini juga bisa digunakan orang tua pada anak perempuannya.

3. Aa 

Sama artinya dengan Engkang. Panggilan Aa ini diperuntukkan kepada laki-laki sunda. Biasanya perempuan memanggil laki-laki yang berumur lebih tua atau merupakan kakak kandung laki-laki menggunakan panggilan Aa yanga artinya kakak laki-laki. Namun, panggilan ini juga bisa digunakan untuk panggilan sayang. Karena Banyak wanita Sunda yang menyebut pacar atau suaminya dengan panggilan “aa”.

4. Eneng 

Panggilan eneng biasanya sering berdampingan dengan panggilan Aa. Kebalikan dari panggilan Aa, eneng digunakan untuk panggilan sayang pada perempuan. Penggunaan Eneng ini dianggap lebih gaul dan modern dalam gaya komunikasi masyarakat Sunda. Panggilan "neng" sudah tidak berbatasan lagi dengan unsur keluarga. Sehingga bisa juga digunakan untuk panggilan perempuan yang masih muda.

Baca juga: 50+ Nama-nama Unik Bahasa Sunda Zaman "Baheula", Khas Banget!

5. Ambu 

Dalam bahasa Sunda lama, "ambu" merupakan panggilan untuk ibu. Namun, panggilan ini sudah tidak banyak digunakan. Panggilan ini juga cocok digunakan untuk panggilan akrab pada tokoh publik, seperti Ambu Anne. Literatur sebutan "ambu" dikenal pada cerita berbentuk pantun (Sunda) yaitu pantun Lutung Kasarung. Diceritakan bahwa tokoh Guru Minda yang berwujud lutung sebetulnya ialah pangeran tampan titisan Dewi Sunan Ambu dari kayangan.

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.