6 Fakta Unik Kampung Albino Garut, Jangan Berkunjung di Hari Jumat ya!
Kampung Albino di Garut punya tradisi unik dan larangan kunjungan di hari Jumat. Simak fakta menarik dan sejarahnya di sini.
Di balik sejuknya udara kaki Gunung Cikuray, Garut menyimpan sebuah kampung unik yang jarang diketahui banyak orang. Ya, Warginet mungkin sudah tidak asing dengan Kampung Ciburuy di Kecamatan Bayongbong, Garut yang juga dikenal sebagai Kampung Albino.
Salah satu keunikan dari kampung ini adalah adanya larangan kunjungan pada hari Jumat dan Sabtu loh. Tak sampai di situ, masih banyak keunikan lainnya yang perlu Warginet ketahui dari kampung satu ini. Yuk intip 5 fakta menarik tentang Kampung Albino yang bisa bikin kamu terpukau di sini!
1. Sebagian Masyarakat Keturunan Belanda
Kampung Ciburuy di Garut kini lebih dikenal dengan sebutan "Kampung Bule" atau disebut juga Sunda-Bule di kalangan masyarakat Jawa Barat. Julukan ini muncul karena cukup banyak warganya yang memiliki kulit putih, rambut pirang, dan ciri khas albino lainnya. Penampilan yang jarang ditemukan di daerah pedesaan Sunda.
Fenomena ini tak lepas dari latar sejarah kampung tersebut. Menurut para tokoh setempat, dulunya wilayah ini sempat menjadi tempat tinggal orang Belanda. Sejak saat itu, kelahiran anak-anak albino dianggap sebagai bagian dari garis keturunan yang diwariskan secara turun-temurun.
Tak heran jika masyarakat Ciburuy menganggap lahirnya anak berparas bule bukanlah sesuatu yang luar biasa, melainkan sudah menjadi bagian dari identitas kampung mereka.
Baca Juga: Potret Kabupaten Garut dari Sisi Geografi & Demografi Terkini
2. Ada Aturan Tak Tertulis: “Jangan Berkunjung di Hari Jumat dan Sabtu”
Kalau Warginet berencana datang ke sini, catat baik-baik: Hindari hari Jumat dan Sabtu. Warga percaya hari-hari tersebut merupakan waktu yang sakral atau tenang, sehingga kunjungan dari luar kampung tidak diperbolehkan.
Meski alasan pastinya tidak dijelaskan secara rinci, tradisi ini sudah dijaga secara turun-temurun dan dihormati sebagai bagian dari kearifan lokal.
3. Sudah Ada Sejak Zaman Kerajaan Pajajaran
Menurut pemangku adat Kabuyutan Ciburuy, keberadaan warga albino di kampung ini sudah berlangsung sejak zaman Kerajaan Pajajaran. Fenomena ini diyakini sebagai warisan genetik dari leluhur mereka yang memiliki ciri serupa. Hingga kini, garis keturunan tersebut masih terus berlanjut, termasuk pada anak-anak dari keluarga adat setempat.
4. Lingkungannya Asri, Banyak Situs Sejarah
Selain keunikan genetik warganya, Kampung Ciburuy juga menyimpan peninggalan budaya seperti leuit (lumbung padi), Bumi Padaleman, dan Bumi Patamon yang dipercaya sebagai situs warisan Kerajaan Pajajaran. Nuansa alam yang tenang membuat tempat ini cocok untuk wisata sejarah dan budaya, asal bukan di hari Jumat atau Sabtu, ya!
Baca Juga: Museum R.A.A. Adiwidjaja: Menyimpan Jejak Sejarah Kota Dodol
5. Albinisme dan Minimnya Paparan Sinar Matahari
Karena kondisi albino membuat kulit mereka sensitif terhadap sinar matahari, para warga albino di kampung ini lebih sering beraktivitas di pagi atau sore hari. Mereka juga menghindari terik matahari langsung.
Wargi albino juga menggunakan pelindung seperti topi atau payung saat beraktivitas di luar rumah. Hal ini menciptakan pola hidup yang sangat unik dan menjadi bagian dari identitas kampung.
6. Pernah Viral, Tapi Tetap Teguh pada Adat
Kampung ini sempat mencuri perhatian publik dan viral di media sosial. Namun, meski banyak yang penasaran, warga tetap menolak segala bentuk kunjungan wisata jika tidak sesuai aturan adat, apalagi yang berniat sekadar sensasi.
Alih-alih jadi destinasi selfie, warga lebih senang jika pengunjung datang untuk belajar, menghargai, dan memahami keberagaman yang ada di Garut.
Kampung Albino di Ciburuy bukan sekadar lokasi eksotis. Ia adalah cermin dari bagaimana kekayaan genetik, budaya, dan tradisi bisa hidup berdampingan secara harmonis. Kalau suatu hari Warginet ingin berkunjung, pastikan melakukannya dengan niat yang tulus, waktu yang tepat, dan hati yang penuh rasa hormat ya!
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.