Beranda 6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Gula
ADVERTISEMENT

6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Gula

4 jam yang lalu - waktu baca 4 menit
6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Gula. (Source: Pixabay/@tungart7)

Pemahaman terhadap tanda-tanda bahwa tubuh terlalu banyak gula sangat penting untuk menjaga tubuh dan kesehatan menjadi optimal.

Dalam kehidupan sehari-hari, gula sering kali dianggap sebagai hadiah manis atau sumber kenikmatan instan. Namun ketika asupan gula, melampaui batas, tubuh kita memberi sinyal bahwa kesehatannya mulai terganggu. Memahami tanda-tanda bahwa tubuh terlalu banyak gula, sangat penting agar kita bisa mengambil langkah tepat untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan.

Tanda-tanda tersebut tidak hanya berkaitan dengan gula darah atau masalah metabolik semata, tetapi dapat memengaruhi energi, kulit, emosi, hingga sendi dan jaringan tubuh lainnya. 

Infogarut akan menguraikan enam tanda yang layak diwaspadai dan bagaimana gula dapat berperan dalam masing-masing kondisi tersebut agar warginet lebih sadar terhadap kondisi tubuh dan menjaga kesehatan dengan lebih baik.

Baca Juga: Para Pecinta Kopi Perlu Tahu: Pakar Gizi IPB University Ungkap Batas Aman Kafein

Berikut merupakan enam  tanda tubuh yang memiliki terlalu banyak gula, sebagaimana yang dillansir dari Lemon8, antara lain:

1. Mudah Mengantuk dan Lelah

Saat asupan gula tinggi, tubuh mengalami lonjakan gula darah yang cepat diikuti penurunan (sugar crash) sehingga warginet bisa merasa mengantuk atau kelelahan. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa setelah konsumsi gula berlebih, akan merasa kurang energi dan sulit fokus. 

Sistem insulin bekerja ekstra untuk menurunkan kadar gula dalam darah, dan sel-sel tubuh bisa mengalami penurunan efisiensi penggunaan gula sebagai energi. Jika warginet sering merasa lambat, tertidur setelah makan manis, atau butuh kopi berulang demi tetap terjaga, ini bisa jadi tanda bahwa tubuh warginet terlalu banyak gula.

2. Selalu Ingin Memakan Makanan Manis

Salah satu tanda klasik asupan gula yang tinggi adalah keinginan terus-menerus untuk makanan manis atau ngemil gula. Rasa lapar yang terus muncul bahkan setelah makan dapat muncul karena gula tidak memberi rasa kenyang yang lama, sehingga tubuh meminta lebih. 

Selain itu, konsumsi gula berlebih memengaruhi hormon lapar/kenyang seperti leptin dan ghrelin, yang pada akhirnya membuat nafsu makan sulit dikendalikan. 

Jika warginet tidak bisa berhenti makan camilan manis, atau langsung ingin memakan makanan manis setelah makan, ini bisa jadi alarm bahwa tubuh warginet sudah terlalu banyak gula dan itu bisa berdampak buruk bagi kesehatan tubuh jangka panjang.

3. Jerawatan dan Kulit Berminyak

Gula berlebih tidak hanya berdampak secara internal, kondisi kulit pun bisa terpengaruh. Konsumsi gula yang tinggi dapat meningkatkan inflamasi dan produksi minyak di kulit, yang dapat mendorong munculnya jerawat dan kulit berminyak. 

Lebih jauh lagi, gula dapat merusak kolagen dan elastin, yaitu protein yang membuat kulit tampak halus dan elastis, proses ini disebut glikasi. Dengan demikian, jika warginet mulai menyadari kulit warginet makin berminyak, mudah timbul jerawat padahal sebelumnya relatif terkendali, mungkin ini saatnya meninjau kembali konsumsi gula warginet demi menjaga kesehatan kulit dan tubuh.

Baca Juga: Penderita Anemia Wajib Tahu! Makanan Penambah Darah yang Bisa Dikonsumsi

4. Lemak Menebal

Salah satu efek yang paling terlihat dari konsumsi gula berlebih adalah penambahan berat badan, khususnya timbunan lemak di tubuh. Konsumsi gula tambahan berhubungan dengan peningkatan lemak visceral (lemak dalam rongga tubuh) dan resistensi insulin. Gula menyebabkan lonjakan gula darah dan insulin yang kemudian dapat mendorong penyimpanan lemak. 

Jika warginet mendapati bahwa ukuran tubuh makin bertambah, terutama di bagian perut atau pinggang, dan gaya hidup tidak berubah drastis, maka kemungkinan gula merupakan salah satu faktor yang perlu dikendalikan demi kesehatan tubuh yang lebih baik.

5. Mudah Marah dan Emosi

Fungsi gula dalam tubuh juga memengaruhi suasana hati dan emosi. Fluktuasi gula darah (lonjakan lalu penurunan cepat) dapat menyebabkan perubahan mood, kelelahan mental, hingga emosi yang mudah meledak. Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa konsumsi gula yang tinggi dapat dikaitkan dengan gejala depresi dan gangguan emosi lain. 

Dengan demikian, jika tubuh warginet sering gelisah setelah makan manis, atau warginet merasa cepat tersulut emosi tanpa sebab yang jelas, ini bisa jadi sinyal bahwa gula memengaruhi tidak hanya tubuh fisik tapi juga kondisi kesehatan emosional dan mental.

6. Sering Sakit Sendi (Back Pain)

Meskipun mungkin terdengar tak langsung, namun konsumsi gula yang tinggi dapat berkontribusi pada rasa sakit sendi termasuk nyeri punggung (back pain). Gula tambahan memicu proses inflamasi kronis dalam tubuh dan meningkatkan pembentukan senyawa AGE (advanced glycation end-products) yang dapat memperkeras jaringan seperti tulang rawan dan tendon. Juga, gula dapat memperburuk kondisi seperti Rheumatoid arthritis atau osteo­arthritis melalui jalur inflamasi. 

Jika warginet sering mengalami nyeri punggung atau sendi yang tampaknya tidak jelas penyebabnya, maka salah satu kemungkinan adalah konsumsi gula yang tinggi dan ini merujuk langsung ke kondisi tubuh dan kesehatan yang lebih luas.

Dengan demikian, menjaga tubuh dan kesehatan secara holistik melalui pengendalian gula bukanlah sekadar tren, melainkan langkah penting untuk kualitas hidup yang lebih baik. Semoga bermanfaat dan menjadi pengingat untuk kita semua.

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.