Angka Kemiskinan di Garut Turun Jadi 9.77 persen, Bupati Optimis Akhir Tahun 2024 Turun Lagi


Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa tingkat kemiskinan di Garut pada tahun 2023 mengalami penurunan sebanyak 0.77 persen sehingga angka kemiskinan di Garut berhasil berada di satu digit yakni 9.77 persen. Data ini diperoleh dari Survei Sosial Ekonomi Nasional yang dilaksanakan pada bulan Maret lalu.

Berdasarkan hasil survei sebanyak 9,77 persen dari total populasi warga Garut masuk ke dalam kategori masyarakat miskin. Pada tahun 2023 ini populasi warga Garut yang masuk ke dalam kategori masyarakat miskin mencapai 260.48 ribu jiwa. Indeks Kedalaman Kemiskinan di Garut tercatat 1.17 dan Indeks Keparahan Kemiskinan berada di angka 0.23.

Penurunan angka kemiskinan ini disambut baik oleh Pemkab Garut, bahkan Bupati Garut, Rudy Gunawan optimis tingkat kemiskinan di Garut bisa turun lagi ke angka 8 persen di akhir tahun 2024. Menurut data yang dimiliki BPS kemiskinan di Garut pernah berada di angkat satu digit yakni pada tahun 2019 angka kemiskinan di Garut mencapai 8.98 persen.

Namun, adanya pandemi COVID-19 ini menyebabkan angka kemiskinan di Garut naik drastis hingga mencapai angka 10,65 persen. Berbagai usaha terus digiatkan oleh Pemkab Garut untuk mengurangi angka kemiskinan. Mulai dari membangun infrasturktur untuk memudahkan distribusi dan mobilitas ekonomi hingga mengadakan program pengirima tenaga kerja dari Garut ke Jepang.

Pada tahun 2022 tingkat kemiskinan di Garut berada di angka 10.42 persen menjadi 9.77 persen merupakan sebuah prestasi besar bagi Garut. Selain itu, indikasi garis kemiskinan di Kabupaten Garut-pun naik menjadi Rp 367.000/bulan yang dimana lebih besar daripada tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa terjadinya peningkatan kesejahteraan di Masyarakat. 


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka