Apakah Kepribadian Ganda Itu Ada? Cari Tahu di Sini!
Kepribadian ganda merupakan kondisi dimana seseorang memiliki dua atau lebih identitas dari diri nya yang berbeda yang dapat mempengaruhi perilaku nya dalam sehari-hari.
Sering kita lihat bahwa kepribadian ganda itu ada dalam setiap serial atau sinetron yang di tonton. Dan nyatanya, kepribadian ganda itu memang nyata adanya.
Kepribadian ganda dikenal sebagai Disosiatif Identitas Gangguan (DIG) atau Dissociative Identity Disorder (DID), kondisii psikologis yang dimiliki seseorang seperti memiliki kepribadian dua atau lebih pada dirinya dan mempengaruhi cara dia dalam kehidupan sehai-hari.
Kondisi tersebut menjadi kelainan pada kondisi mental seseorang. Setiap kepribadian tersebut memiliki latar belakang berbeda, ciri, dan juga karakter pada dirinya. Sehingga dirinya di kontrol oleh tingkah laku dari kepribadiannya yang berbeda.
Baca juga: 10 Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Mental dan Cara Mengatasinya
Orang yang mengalami hal tersebut akan terlihat berbeda ketika ia berada pada suatu momen atau tempat dimana ia ditempatkan. Setiap kepribadian akan memberikan reaksi berbeda pada orang lain di sekelilingnya.
Kepribadian ganda dari orang tersebut dikenal dengan The core, sementara untuk kepribadian laainnya yang berbeda disebut Alter.
Gejala Kepribadian Ganda
Gejala umum yang biasanya dilihat pada gangguan kepribadian ganda ialah:
-
Depresi
-
Disorientasi
-
Hilang ingatan
-
Memiliki pikiran untuk bunuh diri
-
Menyakitii diri sendiri
-
Penyalahgunaan obat-obatan
-
Delusi
-
Perasaan tidak terkontrol seperti terlepas dari diri sendiri
-
Persepsi orang yang seperti tidak nyata
Baca juga: Kiat Membangun Belief System untuk Lawan Mental Block
Cara Mengatasinya
Cara mengatasi dari gangguan kepribadian ganda ini yang disarankan oleh dokter ialah dengan menjalani psikoterapi, terapi perorangan, terapi keluarga, atau terapi grup yang bisa dilkakukan. Obat seperti antidepresan, antipsikotik, atau bisa berupa obat penenang itu semua dapat meminimalisir dan membantu ketenangan pada diri penderita.
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.