Beranda Asal Usul Bahasa Sunda Dawegan yang Kerap Disalahartikan
ADVERTISEMENT

Asal Usul Bahasa Sunda Dawegan yang Kerap Disalahartikan

9 jam yang lalu - waktu baca 2 menit
Asal Usul Bahasa Sunda Dawegan yang Kerap Disalahartikan, Source: Unsplash

Bahasa Sunda Dawegan sering dianggap berasal dari Belanda, padahal menurut pakar bahasa istilah ini justru berasal dari rumpun Austronesia.

Istilah Dawegan dalam bahasa Sunda dapat diartikan sebagai kelapa muda, yang sering kali disalah artikan sebagai serapan dari bahasa Belanda. Namun istilah tersebut justru berawal dari rumpun bahasa Austronesia yang menjadi dasar banyaknya bahasa di Nusantara.

Baca juga: Mengenal Salam Selamat Siang dalam Bahasa Sunda

Asal Usul Kata Dawegan

Istilah dawegan merupakan bentuk asli dalam bahasa Sunda, yang memiliki persamaan dengan kata degan dalam bahasa Jawa. Kedua dari istilah tersebut berakar dari bahasa Austronesia yang telah lama digunakan di wilayah Asia Tenggara.

Pemahaman dalam istilah ini berasal dari Belanda seperti “down and gun”, merupakan wujud permainan bahasa tanpa adanya dasar ilmiah. Fenomena semacam ini dikenal dengan istilah jarwo doso, yaitu pencocokan kata yang dilakukan berdasarkan kesamaan bunyi semata.

Cerita Rakyat dan Kesalahan Penafsiran

Kesalahan dalam memahami Dawegan muncul akibat dari cerita rakyat yang tersebar luas. Cerita tersebut menggambarkan zaman kolonial Belanda di Tanah Sunda ketika prajurit tengah menyuruh penduduk untuk mengambil kelapa sambil berteriak “de gan” yang dikira berasal dari bahasa Belanda.

Cerita tersebut tergolong ke dalam folk etymology atau etimologi rakyat yang sering dipercayai oleh masyarakat tanpa adanya bukti linguistik. Secara historis dan fonologis, istilah dawegan jauh lebih kuat berasal dari bahasa Austronesia, bukan pengaruh asing seperti Belanda atau Inggris.

Baca juga: 50+ Nama Sunda Kuno Laki-Laki, Cocok Buat Yang Mau Punya Calon Bayi!

Jadi Warginet, kisah bahasa Sunda dari Dawegan ini memperlihatkan betapa pentingnya mengetahui akar budaya dalam bahasa kita sendiri. Dengan mengenal asal katanya dari Austronesia, kita dapat lebih menghargai warisan linguistik Sunda yang kaya serta menepis mitos salah kaprah.

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.