Asal Usul Penamaan Wilayah Cikajang


Kecamatan Cikajang terletak di bagian Selatan Kota Garut dan berjarak 29 km dari pusat Kota Garut. Kawasan Cikajang merupakan wilayah dataran tinggi berada diketinggian 1.200 hingga 2.500 meter diatas permukaan air laut. Cikajang juga dikelilingi oleh beberapa gunung seperti Gunung Papandayan, Gunung Cikuray, Gunung Puntang dan rangkaian Pegunungan Mandalagiri.

Menurut cerita yang tersebar secara turun-temurun dahulu di wilayah Cikajang terdapat sebuah aliran sungai besar di dasar lembah, sungai tersebut merupakan salah satunya akses yang dimiliki oleh masyarakat pada saat itu sehingga mereka untuk pergi dari satu tempat ke tempat lainnya memanfaatkan sebuah perahu.

Perahu tersebut kemudian digabungkan menjadi satu dan menjadi sebuah rakit yang besar dan diberi atap, rakit ini diberi nama Kajang, kemudian Ci ini merujuk kepada air sehingga wilayah ini diberi nama Cikajang yang merujuk pada hilir-mudiknya masyarakat di aliran sungai tersebut menggunakan kajang atau rakit.

Namun, asal-usul nama Cikajang ini memiliki berbagai versi cerita, salah satu cerita lainnya yang beredar di masyarakat ialah di wilayah Cikajang tersebut terdapat aliran sungai yang digunakan untuk mengairi sawah di sana. Sawah yang mendapatkan air dari sungai tersebut akan subur daan menumbuhkan padi yang berkualitas sehingga ketika panen sawah tersebut menghasilkan beras yang berlimpah dan berkualitas.

Suatu hari hasil panen yang didapatkan tidak sebagus hasil panen sebelumnya, padi ini tidak menghasilkan beras dan setiap padi yang tubuh merupakan padi yang hapa atau kosong. Kemudian padi dari sawah tersebut di ambil oleh Mbah Nurbain ke Sultan Cirebon namun, padi yang dibawa oleh Mbah Nurbain ke Kesultanan Cirebon untuk mencari tahu akar masalahnya

Karena menerima padi yang tidak berkualitas ini Seba dari Kesultanan memberikan nasihat bahwa di kawasan tersebut sudah tidak cocok lagi untuk ditanami padi. Namun, masyarakat di sana jangan khawatir karena wilayah tersebut merupakan tempat yang baik dan akan memberikan rezeki dan berkah karena wilayah tersebut akan menghasilkan lebih banyak lagi hasil pertanian dibandingkan sebelumnya.

Karena nasihat dari Seba Kesultanan Cirebon, Mbah Nubain kembali ke wilayah tersebut dan memberikan nasihat ini kepada seluruh masyarakat di sana. Masyarakat-pun mulai bercocok tanam berbagai macam tumbuh-tumbuhan dan tidak hanya menanam padi saja.

Kemudian tumbuhan yang ditanam oleh masyarakat tumbuh dengan baik dan menghasilkan produk pertanian yang sangat baik sehingga wilayah ini disebut sebagai Cikajang yang artinya sungai (merujuk pada kata ci) dan ajang tempatnya pendatang (merujuk pada kata kajang) sehingga digabungkan menjadi Cikajang.

 

 

Sumber : Pemerintah Kecamatan Cikajang dalam Profil Kecamatan Cikajang


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka