Asal-Usul Plat Nomor Kendaraan: Kenapa Garut Platnya Z?


11038 Dilihat

Plat nomor ibaratnya identitas sebuah kendaraan. Nomor dan kodenya berbeda-beda di setiap wilayah. Namun, tahukah Warginet asal-usul plat nomor di Indonesia?

Dimulai di pulau Jawa tahun 1811, Inggris yang berhasil merebut Batavia dari Belanda kemudian mengirimkan kapal perang berjumlah 150 kapal yang terdiri dari 26 batalion dengan total pasukan 15 ribu total. Setiap batalion tersebut ditandai dengan kode alfabet mulai dari A hingga Z. 

Tentara Inggris menamai wilayah Batavia dengan huruf B untuk kendaraan dengan maksud agar mudah dikenali. Hal ini berdasarkan batalion B yang berhasil menduduki wilayah Batavia. Batalion A yang menduduki wilayah Banten menjadikan daerah Banten memiliki kode wolayah A. Untuk wilayah dengan kode dua huruf artinya dikuasai oleh dua bataluon seperti kerajaan Mataram yang memilih menyerah dan bergabung ke Inggris, saat itu dikirim batalion A dan B ke Yogyakarta sehingga kode wilayahnya menjadi AB.

Tidak semua batalion tentara Inggris ikut bertempur. Batalion C, I, J, O, Q, U, V, W, X, Y, dan Z dijadikan pasukan cadangan sehingga kode wilayahnya tidak populer dan awalnya tidak digunakan sebagai identias plat nomor. Thomas Stanford Raffles membentuk wilayah administratif berdasarkan kode militer itu setelah Inggris merebut Jawa. Namun, pada 1816 Indonesia kembali direbut oleh Belanda, mereka tetap melanjutkan sistem penomoran seperti itu.

Garut yang masuk wilayah eks Karesidenan Priangan Timur bersamaan dengan Sumedang, Tasikmalaya, Ciamis, Pangandaran, dan Banjar memiliki kode Z sehingga plat nomor untuk wilayah tersebut hingga sekarang ada Z. Untuk membedakan, setiap wilayah memiliki kode tertentu yang disertakan kombinasi kode plat belakang. Seperti Garut memiliki kode Z dengan kombinasi kode plat belakang D*/E*/F*/G*.

 

Sumber materi : cnnindonesia.com, carmudi.co.id 


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka