Asal-Usul Seni Adu Domba Garut, Uji Ketangkasan yang Bikin Domba Jadi ‘Naik Kelas’


Siapa sih yang tak mengenal Domba Garut. Hewan hasil persilangan dari domba asli Indonesia, domba Merino, dan domba ekor gemuk ini sangat populer bahkan memiliki nilai hingga ratusan juta rupiah. Warga Garut sendiri sering mengadakan tradisi adu ketangkasan Domba Garut.

Namun, Warginet tahu enggak gimana sih asal-usul kesenian adu domba? Tradisi adu domba merupakan adu ketangkasan bagi kambing-kambing besar khas Garut yang sudah dilaksanakan secara turun-temurun dan dijadikan kebudayaan lokal. Kesenian ini biasanya diadakan di lapangan luas dengan diiringi alunan musik tradisional. 

Hakikatnya, tradisi kesenian adu domba di Garut berawal di masa pemerintahan Bupati Suryakanta Legawa, tahun 1815-1829. Ia berkunjung ke temannya yang bernama Haji Saleh, yang memiliki banyak domba. Sebagai seorang yang memiliki dan pecint domba, Bupati Suryakanta Legawa meminta salah satu domba sahabatnya, kemudian diberi nama Si Lenjang. 

Si Lenjang kemudian dikawinkan dengan bomba yang ada di Pendopo Kabupaten, bernama Si Dewa. Lenjang dan Dewa kemudian kawin dan beranak Si Toblo, yang terus beranak-pinak dan menghasilkan keturunan domba Garut. Dari persilangan domba tersebut, dimulailah peraduan antar domba yang masih menjadi tradisi hingga sekarang.

Tradisi adu domba menjadi acara yang paling dinanti bagi sang juragan pemilik domba. Pasalnya, domba garut yang berhasil memenangkan kejuaraan tersebut akan meningkatkan harga jual dari domba, bahkan bisa hingga ratusan juta rupiah, loh. Domba yang akan diadu pun tidak asal, harus memenuhi kategori dan persyaratan yang harus dipenuhi. 


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka