Fakta Unik Stasiun Lebak Jero, Stasiun Kecil Saksi Bisu Kereta Api di Jawa


Jika Warginet senang berpergian menggunakan kereta api dari stasiun di Garut menuju Bandung atau Jakarta, pasti akan melewati Stasiun Lebak Jero. Stasiun ini berada di daerah perbatasan Ciherang, Nagreg, Bandung, dengan Karangtengah, Kadungora, Garut dan merupakan stasiun paling timur di Kabupaten Bandung.

Stasiun ini berada di ketinggian +818 mdpl, yang menjadikan stasiun ini sebagai stasiun aktif tertinggi kedua setelah Stasiun Nagreg. Stasiun ini terletak di tengah-tengah pegunungan, seperti jalur selatan Jawa Barat pada umumnya.

Stasiun Lebak Jero termasuk stasiun kecil yang hanya disinggahi oleh kereta api penumpang lokal relasi Purwakarta-Cibatu. Stasiun kecil ini sudah berusia 130 tahun dan menjadi saksi bisu sejarah perkereta apian di jalur selatan.

Dibangun dalam satu proyek besar pembangunan jalur KA dari Bogor, Bandung, Cibatu, Garut, hingga Yogyakarta oleh Staatsspoorwegen (SS). Pembangunannya dimulai pada dekade 1880-an dan stasiun ini dibangun antara tahun 1884-1889. Jalur KA Bandung-Garut baru diresmikan pada 14 Agustusb 1889 yang jika dihitung umurnya, Stasiun Lebak Jero sudah berusia lebih dari 130 tahun.

Rel langsir di stasiun ini juga menjadi terpendek di Jawa Barat karena hanya dapat menampung 5 gerbong saja. Kalau melebihi angka tersebut, maka diarahkan ke jalur terminus, dimana masinis harus menggerakan KA untuk menempatkan bagian belakangnya di garis terminus yang berlawanan. Stasiun Lebak Jero selalu dijadikan spot foto oleh para fotografer karena pemandangannya yang ciamik. 


0 Komentar :

    Belum ada komentar.