Atlet Renang Garut Raih Medali Perak dan Perunggu Kejurda POPDA XIII Jabar


Dalam perhelatan Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) XIII Jawa Barat yang berlangsung di GOR Pajajaran Bandung, Minggu (2/7), kontingen asal Kabupaten Garut meraih beberapa prestasi diantaranya dalam cabang olahraga (cabor) renang dan tenis meja,

 

Untuk cabor renang sendiri, Kontingen Garut meraih 1 medali perak lewat Alfira Anandika, yang sumbangakn dari nomor pertandingan 200 M Gaya Dada Putri, Selain itu, untuk medali perunggu sendiri masing-masing diraih oleh Alfira Anandika, Meyla Qeisara Noorsyahla, Edgina Faloya, Tazkia Ramadhani dengan nomor pertandingan 4 X 100 M Gaya Bebas Estafet Putri dan Muhammad Jibril Gumelar dalam pertandingan 100 M Gaya Punggung Putera.

 

kemudian pada cabor tenis meja, kontingen Garut menyumbang dua medal perunggu dari kelas Beregu Putra Putri, dan dari Cabor Gulat menyumbang 1 medali perunggu atas nama Revan Bastian.

 

Adapun Saat ini, Kontingen Garut berada di urutan 16, dengan keseluruhan perolehan medali adalah 1 Perak dan 8 Perunggu. Meskipun begitu, pertandingan masih berlangsung, sehingga Kabupaten Garut masih memiliki kesempatan untuk mendapatkan medali di cabor renang, gulat, dan tenis meja.

 

Sekretaris Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Jawa Barat, Vera Ariesa menyampaikan, perhelatan POPDA ini menggambarkan komposisi atlet yang relatif asli dengan daerahnya masing-masing. Karena yang menjadi dasar registrasi adalah asal sekolah bukan domisili, menurutnya dengan adanya hal ini maka sangat jarang terjadi mutasi atlet seperti yang terjadi di Porprov atau PON.

 

"Memang kalau ingin melihat potensi asli atlet binaan masing-masing daerah ya di POPDA ini, terutama atlet muda yang biasanya mereka juga langganan medali di Porprov atau bahkan PON" ungkap Vera.

 

Sementara itu, Ketua PRSI Garut, Agus Ismail menyampaikan bahwa pembinaan bagi atlet amatir seharusnya mulai serius dilakukan pada tingkat pelajar. Ia menegaskan bahwa POPDA ini tidak boleh dianggap sebelah mata, sehingga daerah-daerah harus mulai fokus dan serius dalam pembinaan atlet berprestasi sejak dini.

 

 

"POPDA bukan sekedar menggugurkan kewajiban hanya ikut serta saja, tapi inilah awal atau dasar pembinaan atlet diuji melalui POPDA, jika POPDA gak serius ya bagaimana Porprov mau berprestasi," ucapnya.***

 


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka