Beranda Belanda Janji Akan Kembalikan "Homo Erectus Jawa" ke Indonesia
ADVERTISEMENT

Belanda Janji Akan Kembalikan "Homo Erectus Jawa" ke Indonesia

16 jam yang lalu - waktu baca 3 menit
Belanda Janji Akan Kembalikan "Homo Erectus Jawa" ke Indonesia. (Source: Instagram/@explore.kedunggalar)

Pemerintah Belanda baru‑baru ini menyampaikan komitmen untuk mengembalikan koleksi fosil dari era kolonial kepada Indonesia, termasuk fosil yang berkaitan dengan Homo erectus temuan di Jawa. 

Menurut pernyataan resmi yang dilansir dari laman ANTARA, koleksi fosil tersebut diperoleh melalui penelitian dan penggalian pada akhir abad ke‑19 dan sempat disimpan di Leiden, Belanda. Pengembalian dilakukan atas dasar rekomendasi dari komite independen yang menyimpulkan bahwa fosil tersebut dipindahkan tanpa kepemilikan yang sah selama masa kolonial. 

Dalam surat yang ditandatangani Menteri Pendidikan, Kebudayaan, dan Ilmu Pengetahuan Belanda, Gouke Moes, kepada Menteri Kebudayaan Indonesia, Fadli Zon, disebutkan bahwa restitusi fosil dilakukan secara tanpa syarat setelah komite koleksi kolonial menyatakan bahwa koleksi tersebut tidak pernah secara sah menjadi milik Belanda.

Baca Juga: Trump Akhiri Perang Gaza Lewat 20 Poin Rencana Damai

Signifikansi Pengembalian

Fosil Homo erectus Jawa, sering disebut dalam konteks Java Man atau Manusia Jawa, menjadi salah satu penemuan paling bersejarah dalam paleontologi Indonesia. Fosil ini pertama kali ditemukan oleh Eugene Dubois di daerah Jawa, tepatnya dari Trinil, Jawa Timur, sekitar tahun 1891–1892. Penemuan ini memperkuat posisi Pulau Jawa sebagai lokasi penting dalam penelitian manusia purba. 

Pada masa kolonial, banyak fosil dan artefak dibawa ke Belanda, karena lembaga penelitian dan museum Belanda memiliki kapasitas lebih dalam konservasi dan koleksi ilmiah. Namun, sejak masa kemerdekaan, Indonesia berkali‑kali mengajukan tuntutan restitusi agar penemuan yang berasal dari tanah Indonesia, terutama fosil Homo erectus Jawa yang dapat kembali ke Tanah Air. 

Komite koleksi kolonial Belanda kemudian melakukan kajian mendalam terhadap koleksi tersebut. Mereka menyimpulkan bahwa fosil tersebut diambil “secara tidak sah” selama era kolonial, termasuk pengambilan tanpa izin komunitas lokal dan tanpa kepemilikan legal penuh. Atas dasar temuan itu, komite menyarankan agar restitusi dilakukan tanpa syarat. 

Baca Juga: Jonatan Christie Persembahkan Gelar Juara di Korea Open 2025

Hambatan Proses Pengembalian 

Meskipun Belanda telah menyatakan niatnya mengembalikan fosil Homo erectus Jawa, masih ada hambatan teknis dan administratif yang harus dilalui. Misalnya, koleksi Dubois sangat luas dan beragam, sehingga belum semua bagian fosil sudah disertakan dalam daftar artefak yang akan dikembalikan.

Disebutkan dalam laman Kompas yang dilansir Infogarut, beberapa fosil belum dimasukkan dalam daftar 472 artefak sejarah yang awalnya disepakati untuk dikembalikan kepada Indonesia. Dalam kasus fosil Manusia Jawa, pihak Belanda menyebut bahwa mereka memerlukan waktu tambahan untuk riset, verifikasi, dan konsultasi dengan pihak Indonesia serta Museum Naturalis di Leiden. 

Pemerintah Indonesia melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan juga menyatakan kesiapan untuk menerima koleksi tersebut. Namun, negara harus mempersiapkan fasilitas museologi, konservasi, serta protokol keamanan untuk menjaga fosil agar tidak rusak saat pemindahan.

Pengembalian fosil Homo erectus Jawa ke Indonesia akan memiliki makna historis dan ilmiah besar. Selain sebagai simbol restitusi budaya dari masa kolonial, kembalinya fosil tersebut akan memperkuat identitas dan warisan genetika manusia purba Indonesia. Dengan berada di dalam negeri, para ilmuwan lokal dapat mempelajari langsung koleksi tersebut, memperluas penelitian dan edukasi di Tanah Air. 

Pada akhirnya, langkah Belanda untuk mengembalikan koleksi fosil ini menunjukkan perubahan paradigma di dunia internasional mengenai tanggung jawab terhadap warisan kolonial.

Di era modern, restitusi artefak budaya dan fosil dianggap sebagai bagian dari keadilan sejarah. Indonesia berpeluang lebih aktif dalam menjaga, mempelajari, dan memamerkan warisan Homo erectus Jawa sebagai bagian dari narasi besar evolusi manusia di Nusantara.

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.