Berkenalan dengan Bioskop Odeon, Bioskop Pertama di Garut Buatan Belanda

Berkenalan dengan Bioskop Odeon, Bioskop Pertama di Garut Buatan Belanda

Penjajahan Belanda di Garut meninggalkan banyak bangunan bersejarah. Salah satunya adalah bisokop Odoen, bioskop pertama yang dibangun di Garut.  Tahun 1920, bioskop Odeon dibangun sebagai tempat hiburan baru. Maksud Belanda membangun tempat hiburan ini karena banyaknya turis Eropa yang datang ke Garut, sehingga bioskop dirasa bisa memikat para wisatawan. Lokasinya di Jl. Ahmad Yani, berada di tengah kota sehingga disambut warga dengan antusiasme yang tinggi. Masyarakat rela mengantre untuk menonton di bioskop pertama Garut ini. 

Awalnya pemutaran film dengan mesin proyektor hanya dilangsungkan sehari mulai pukul 19.00 WIB. Namun, seiring berjalannya waktu, dengan minat masyarakat yang datang, jadwal pemutaran film bertambah menjadi tiga kali dalam sehari. Jadwal penayangan film sekitar pukul 15.00, 19.00, dan 22.00 WIB. 

Pada tahun 1948, Ratu Juliana Louise Marie Willhelmina van Oranje-Nassau naik tahta. Sebagaio bentuk penghormatan bagi ratu, nama bioskop diubah menjadi bioskop Juliana. Namun, kondisi ini hanya berlangsung sesaat, setelah Belanda menyerahkan sepenuhnya kedaulatan Indonesia kepada Indonesia kala itu. Pada tahun 1950-an, nama bioskop kembali menjadi bioskop Odeon. 

Odeon yang memiliki arti dewa sempat dikritik oleh penonton sehingga pada tahun 1960-an bioskop tersebut berganti nama menjadi bioskop Cikuray, yang merupakan nama gunung tertinggi di Garut. Penamaan tersebut karena bioskop langsung berhadapan langsung dengan pemandangan gunung Cikuray. 

Dilansir dari laman masalewat.home.blog, dari keterangan Haji Kustia, pengelola bioskop Cikuray, mengungkapkan bahwa setelah Indonesia merdeka, aset bioskop menjadi milik pemerintah Provinsi Jawa Barat, sedangkan hak kelola bioskop diberikan pada salah satu pegawai bioskop dari bumiputera, yaitu ayah dari Haji Kustia. Hak kelola kemudian diteruskan oleh Haji Kustia sejak 1971 hingga kini. 

Bioskop Odeon atau bioskop Cikuray ini memiliki satu studio, dua loket karcis, tempat penitipan kendaraan, kantin, dan selasar tempat poster-poster film terpajang di dindingnya. Antusiasme warga yang tinggi terhadap bioskop pertama di Garut menjadikan tempat penitipan kendaraan disulap menjadi studio kedua. Pegawainya terdiri dari penjual tiket, penyobek tiket, petugas parkir, hingga tukang asong yang menjajakan softdrink dan kacang. 

Film-film yang ditayangkan di bioskop ini kebanyakan adalah produksi Hollywood. Melihat dari jenis filmnya, bioskop ini berusaha mempertahankan identitasnya sebagai bioskop kelompok elite. 

 

sumber materi :

masalewat.home.blog

indonesiancinematheque.blogspot.com


Baca lainnya

0 Komentar :

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.