BNPB Dukung Relokasi Rumah Warga Terdampak Banjir di Garut: Kami Akan Bantu Dana

BNPB Dukung Relokasi Rumah Warga Terdampak Banjir di Garut: Kami Akan Bantu Dana

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meninjau dampak banjir di Kampung Dayeuhhandap, Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Selasa (19/7/2022).

Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto menyampaikan, ada beberapa rumah yang harus direlokasi karena menurutnya, jika masyarakat tetap tinggal di daerah rawan bencana banjir tersebut, ditakutkan kejadian serupa dapat terulang kembali.

"Ada beberapa rumah warga yang harus direlokasi, karena kalau tinggal di situ pasti akan banjir lagi, terkena lagi," kata Suharyanto.

Ia mengatakan, pihaknya akan menyiapkan bantuan dana bagi warga yang rumahnya direlokasi.

"Sambil menunggu relokasi juga ada masyarakat-masyarakat yang harus meninggalkan rumahnya, oleh Bupati dan Wakil Bupati Garut akan disiapkan rumah-rumah kontrakan, dan nanti dari BNPB akan membantu dana penghunian atau dana yang digunakan untuk mengontrak," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, BNPB menyerahkan bantuan logistik yang diberikan secara simbolis kepada warga terdampak. Bantuan ini bertujuan untuk mendukung pemerintah daerah dalam pemenuhan kebutuhan dasar warga terdampak.

"Pada masa tanggap darurat ini kebutuhan dasar pengungsi dan masyarakat terdampak ini, harus betul-betul dapat terpenuhi," ujarnya. 

Selain bantuan logistik, BNPB juga memberikan bantuan dana siap pakai sebesar Rp250 juta. Dana tersebut diperuntukkan selama masa tanggap darurat yang berlaku selama 14 hari. 

Masa tanggap darurat melalui Keputusan Nomor 362/KEP.415-BPBD/2022 tanggal 16 Juli 2022 berlaku sejak 16 Juli hingga 29 Juli 2022.

Sebelum meninjau lokasi terdampak, Suharyanto memberikan arahan memgenai upaya tanggap darurat. Di hadapan Wakil Bupati Garut Helmi Budiman, Kepala BNPB menekankan pada keselamatan masyarakat sebagai prioritas utama, salah satunya pemenuhan kebutuhan dasar. 

Berdasarkan data terakhir dari BNPB, bencana banjir dan tanah longsor berdampak pada sekitar 6.314 keluarga atau 19.546 jiwa, dan 242 keluarga yang meliputi 785 warga terdampak banjir terpaksa harus mengungsi.


Baca lainnya

0 Komentar :

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.