Beranda BPBD Jabar: Bencana Sumatera jadi 'Alarm' Serius untuk Jawa Barat
ADVERTISEMENT

BPBD Jabar: Bencana Sumatera jadi 'Alarm' Serius untuk Jawa Barat

1 jam yang lalu - waktu baca 2 menit
BPBD Jabar: Bencana Sumatera jadi 'Alarm' Serius untuk Jawa Barat (Source: AI)

Garut, Infogarut.id – Rentetan bencana hidrometeorologi yang melanda wilayah Sumatera, seperti Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat baru-baru ini, menjadi sorotan serius dan peringatan dini bagi Jawa Barat, termasuk Kabupaten Garut yang dikenal sebagai wilayah dengan kerawanan bencana tinggi.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat secara tegas menyebut bahwa tragedi di Sumatera harus menjadi ‘alarm’ bagi seluruh masyarakat Jabar untuk segera meningkatkan kesadaran dan kembali menjaga kelestarian alam.

Baca Juga: Benarkah Pohon Sawit Bisa Jadi Resapan Air?

Kerusakan Lingkungan Jadi Pemicu Utama

Pernyataan dari BPBD Jabar menyoroti bahwa intensitas bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor bukanlah semata-mata karena curah hujan tinggi, melainkan dipicu oleh kerusakan alam akibat ulah tangan manusia.

"Di Al-Qur'an disebutkan, rusaknya daratan dan lautan karena tangan manusia. Hujan itu tidak membunuh, gempa tidak membunuh. Yang membunuh adalah dampak lainnya seperti longsor karena air jenuh yang disebabkan karena penebangan pohon," ujar perwakilan BPBD Jabar, mengingatkan.

Peringatan ini sangat relevan bagi Garut. Sebagai daerah vulkanik muda dengan kontur pegunungan yang curam dan subur, Garut memiliki risiko tinggi terhadap bencana pergerakan tanah dan longsor, terutama jika fungsi hutan dan daerah resapan air telah beralih fungsi atau rusak.

Ajakan Mengembalikan Fungsi Alam

Menanggapi ‘alarm’ dari Sumatera, BPBD Jabar menekankan pentingnya mengembalikan alam ke fungsinya semula. Pesan utamanya sederhana: Jika kita menjaga alam, maka alam akan menjaga kita.

Beberapa langkah mitigasi yang harus segera dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah daerah di Garut adalah:

  • Realisasi Gerakan Menanam: Memulai kembali dan mengintensifkan program penanaman pohon, terutama di kawasan yang masuk kategori lahan kritis.

  • Pengawasan Lahan Kritis: Mengawasi dan menindak tegas praktik alih fungsi lahan yang mengabaikan aspek konservasi, seperti penebangan liar atau pembangunan di zona terlarang.

  • Peningkatan Edukasi: Menyampaikan edukasi bencana kepada masyarakat agar lebih peka terhadap tanda-tanda awal bencana, khususnya bagi yang tinggal di daerah perbukitan dan bantaran sungai.

Baca Juga: Bupati Syakur Amin Tinjau Langsung, Pastikan Revitalisasi Pasar Ciawitali Tepat Waktu

"Jangan sampai karena keuntungan pribadi kita melupakan pentingnya menjaga alam. Mulai dari sekarang, kita harus menyiapkan edukasi, warning kondisi alam, dan memulai lagi gerakan menanam," tegas BPBD.

Sebagai daerah yang pernah menghadapi bencana besar seperti banjir bandang, Garut harus menjadikan insiden di Sumatera sebagai momentum untuk memperkuat kesiapsiagaan dan mengubah perilaku terhadap lingkungan secara permanen.

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.