Buku-buku 100 Tahun di Venesia yang Terselamatkan dari Banjir
Buku-buku berusia seabad di Venesia terselamatkan dari banjir besar 2019, menyimpan kisah rapuhnya warisan budaya dan upaya manusia menjaga memori peradaban.
Pada November 2019, Venesia diterpa banjir besar yang menggenangi sebagian luas wilayah kota. Dari bencana tersebut, fotografer Patrizia Zelano berhasil menyelamatkan puluhan buku tua yang saat ini menjadi simbol rapuhnya warisan budaya serta ketahanan manusia.
Baca juga: Bencana Terburuk Dunia yang Mengubah Sejarah
Kisah Penyelamatan Buku oleh Zelano
Di tengah banjir setinggi hampir dua meter, Zelano menolong 40 buku dari rumah warga dan toko buku setempat. Meskipun sebagian besar rusak parah, karya-karya tersebut tetap menaruh nilai estetika dan simbolik yang membuatnya pantas untuk dipotret sebagai bukti sejarah.
Zelano yang menghadapi perjalanan seorang diri sempat kesulitan membawa barang berharga tersebut. Dengan bantuan gondoliere, ia berhasil memindahkan buku-buku ke stasiun. Begitu sampai di rumah, ia mengambil gambar benda tersebut menggunakan cahaya alami, menampilkan keindahan sekaligus kesedihan dalam setiap lembarannya.
Makna Simbolik di Balik Buku-Buku Tua
Buku-buku tersebut, meskipun tidak bisa lagi dibaca, berubah menjadi objek seni yang menyimpan pesan mendalam. Bentuknya yang menggumpal menyerupai fosil purba atau gelombang laut, seolah merepresentasikan keterkaitan antara manusia, sejarah, dan bencana alam.
Bagi Zelano, foto-foto tersebut bukan sekadar dokumentasi, melainkan wujud perlawanan. Dengan menampilkan kerusakan, ia mengungkapkan betapa pentingnya menjaga budaya, mengingatkan kita bahwa warisan peradaban bisa hilang jika tidak dilindungi dengan baik.
Banjir Venesia dan Pesan Global
Banjir yang terjadi pada 2019 bukanlah insiden tunggal, melainkan bagian dari fenomena perubahan iklim serta penurunan tanah di Venesia. Peristiwa ini mengingatkan bahwa kota bersejarah tersebut semakin rentan terhadap ancaman kenaikan permukaan laut.
Foto-foto karya Zelano kini menjadi refleksi universal. Ia berharap karya tersebut dapat membangkitkan kesadaran global untuk menjaga lingkungan sekaligus merawat memori budaya. Melalui buku-buku basah tersebut, lahirlah pesan tentang kehilangan, harapan, serta daya tahan manusia.
Baca juga: Letusan Krakatau Akhir Agustus 1883 dan Jejak Dahsyatnya
Nah Warginet, kisah penyelamatan buku-buku tua di Venesia ini mengajarkan bahwa menjaga warisan budaya sama pentingnya dengan melindungi alam. Karena di balik setiap halaman yang rusak, tersimpan pesan abadi tentang sejarah, manusia, dan kehidupan.
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.