Bupati Garut: Sesar Garsela Sebabkan Beberapa Kali Gempa di Pasirwangi dan Samarang

Bupati Garut: Sesar Garsela Sebabkan Beberapa Kali Gempa di Pasirwangi dan Samarang

Bupati Garut, Rudy Gunawan menyatakan di wilayahnya seperti di Kecamatan Pasirwangi dan Samarang sudah beberapa kali terjadi gempa dengan skala kecil.

Melansir dari ANTARA, Berdasarkan hasil kajian Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) beberapa gempa kecil di wilayah itu terjadi karena terdapat sesar Garsela.

"Saya berdiskusi dan sengaja mengundang PVMBG, bahwa ternyata ada beberapa gempa kecil, kecil sekali, itu di Kecamatan Pasirwangi dan Kecamatan Samarang," kata Rudy saat menerima kunjungan dari PVMBG, Senin (6/12/2022).

Meski demikian, Bupati menjelaskan kejadian gempa di Garut itu tidak dirasakan masyarakat karena skalanya kecil dan kedalamannya di atas 100 kilometer, sehingga banyak yang tidak merasakan.

"Sudah terjadi, tapi tidak dirasakan oleh masyarakat, jadi kami ada beberapa gempa, jadi memang Jawa Barat itu siaga satu terhadap gempa," katanya.

Terkait bencana gempa bumi kemarin, Bupati Garut menyebutkan terdapat 40 rumah yang terdampak kerusakan ringan. 

Ia menilai, mitigasi bencana di Kabupaten Garut sudah bagus hanya tinggal implementasi di lapangan saja ketika terjadi bencana.

“(Kondisi 40 rumah) semuanya ringan, ada sekolah, ya kemarin yang dikontrol. Yang retak-retak itu yang rusak ringannya hanya 40, terdampaknya 152 keluarga, ada 2 orang (terluka),” paparnya.

Ia menambahkan langkah menghadapi ancaman gempa bumi tersebut yakni pihaknya bersama PVMBG merumuskan langkah apa saja untuk mengurangi risiko dari kejadian gempa.

Salah satu upayanya dengan menyiapkan tambahan kebutuhan pangan di Dinas Sosial Garut, kemudian tambahan biaya tidak terduga untuk persiapan kebencanaan. 

"Kita lagi mau merumuskan tanpa kita menakut-nakuti, tapi kita preventif ya," kata Rudy Gunawan.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menambahkan ada dua sumber gempa bumi yang terjadi di wilayah Kabupaten Garut.

Pertama di laut yang berasosiasi dengan zona subduksi atau salah satu sumber gempa bumi utama di Indonesia yang disebut dengan zona penunjaman. 

"Kedua adalah patahan aktif yang terletak di darat yang disebut sesar Garsela (Garut Selatan) yang tersebar di sekitar Kecamatan Pasirwangi," kata Penyelidik Bumi Madya, PVMBG Badan Geologi, Kementerian ESDM, Supartoyo saat berkunjung ke Garut, Senin (5/12/2022).

Ia menjelaskan wilayah selatan Garut terdapat zona subduksi yang saat ini cukup aktif. Hal itu dibuktikan dengan adanya gempa pada 12 November lalu, kemudian terulang kembali pada 3 Desember 2022 yang mengakibatkan beberapa bangunan rusak ringan.

 

Sesar Garsela.jpg

Struktur Sesar Garsela memanjang dari selatan Garut ke selatan Bandung. Sumber: dokumentasi BMKG

 

Kabupaten Garut sendiri memiliki sesar yang masih aktif, namanya Sesar Garsela yang berada di Garut Selatan dan membentang ke selatan Bandung. Jika ditarik garis lurus, panjang Sesar Garsela sekitar 42 kilometer. 

Sesar Garsela termasuk ke 6 sesar aktif yang memiliki potensi sebabkan gempa bumi yang menyebabkan kerusakan. Gempa di zona Sesar Garsela kekuatannya kecil, tetapi sangat dangkal membuat guncangannya dirasakan oleh masyarakat. 

Hal tersebut terbukti pada 2019 lalu, Sesar Garsela aktif dan menyebabkan gempa bumi di kawasan Kabupaten Bandung dan Garut dengan kekuatan magnitudo 4,0. Guncangannya dirasakan di Pangalengan atau seperti ada truk berlalu. 

Zona Sesar Garsela terbagi dua segmen yaitu Segmen Rakutai dan Segmen Kencana dan keduanya sama-sama aktif. Masing-masing segmen memiliki panjang 19 kilometer dan 17 kilometer. 

Guncangan yang disebabkan dari aktivitas Sesar Garsela ini memang tidak terlalu besar tetapi menimbulkan kerusakan. Daerah yang rawan terdampak aktivitas Sesar Garsela adalah daerah yang berada dekat sesar tersebut, seperti Pangalengan dan Kamojang yang menjadi paling rawan. 

Penelitian mendalam mengenai Sesar Garsela perlu dilakukan agar dapat diketahui potensi bahaya dan besar guncangannya di wilayah sekitar sesar. Hal tersebut agar kemudian bisa berlanjut lebih detail mengenai penataan ruang dan pembangunan di wilayah rawan gempa bumi. 


Baca lainnya

0 Komentar :

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.