Disnakertrans Garut Bidik 20 Ribu Warga Terserap Kerja pada 2025
GARUT – Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Garut menargetkan 20 ribu penduduk lokal dapat terserap di berbagai lapangan kerja, baik formal maupun informal, pada tahun 2025. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari upaya menekan angka pengangguran yang masih cukup tinggi di wilayah tersebut.
Kepala Disnakertrans Kabupaten Garut, Muksin, menegaskan bahwa peluang kerja yang diciptakan tidak hanya berfokus pada sektor industri atau pabrik. Pemerintah daerah juga mendorong penyerapan tenaga kerja di sektor informal, termasuk pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM), peternakan, pertanian, dan pariwisata. “Dari berbagai sektor kami menargetkan sebanyak 20 ribu orang,” ujarnya, Jumat (13/9/2025), seperti dilansir dari Antara.
Baca Juga: 4.920 Warga Garut Kehilangan Akses BPJS, Pemkab Bergerak Cepat Pulihkan Kepesertaan
Hingga Agustus 2025, jumlah warga yang sudah berhasil mendapatkan pekerjaan mencapai 7.489 orang. Muksin optimistis target tahunan tersebut bisa tercapai karena Garut mulai menarik minat investor dan pelaku usaha sektor informal. Selain itu, sejumlah bursa kerja yang melibatkan banyak perusahaan dari dalam maupun luar kota terus digelar untuk memperluas peluang.
“Mudah-mudahan pertumbuhan ekonomi dan iklim investasi terus meningkat agar lapangan kerja baru dapat terus diciptakan,” kata Muksin.
Angka Pengangguran Menurun
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pengangguran di Kabupaten Garut saat ini tercatat sekitar 100 ribu orang. Dari angka tersebut, sekitar 60 ribu di antaranya merupakan lulusan SMA/SMK sederajat yang setiap tahunnya memerlukan akses lapangan kerja baru.
Kendati demikian, tingkat pengangguran Garut menunjukkan tren penurunan. Jika pada 2023 angkanya mencapai 7,33 persen, pada 2024 turun menjadi 6,96 persen. Penurunan ini menjadi sinyal positif bahwa langkah pemerintah daerah dalam memperluas lapangan kerja mulai membuahkan hasil.
Dorongan Investasi dan Pertumbuhan UMKM
Muksin menambahkan bahwa untuk mengatasi pengangguran dibutuhkan peran dan koordinasi lintas sektor. Pemerintah daerah terus mendorong investasi di sektor padat karya dan mendukung pertumbuhan UMKM agar tercipta peluang kerja yang lebih luas.
Ia menekankan bahwa penyerapan tenaga kerja sangat bergantung pada sejumlah faktor, seperti kualifikasi tenaga kerja sesuai kebutuhan industri, laju investasi, pertumbuhan ekonomi, serta kondisi ekonomi global.
“Di Garut, sektor padat karya sebagian besar berorientasi ekspor. Jika ekonomi dunia membaik, permintaan produk akan meningkat dan otomatis penyerapan tenaga kerja pun bertambah,” jelasnya.
Dengan berbagai langkah strategis, pemerintah Kabupaten Garut berharap target 20 ribu warga terserap kerja pada 2025 dapat terealisasi, sekaligus menurunkan angka pengangguran dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah secara berkelanjutan.
Source: Antara News
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.