Sejarah Baru Dunia: Albania Tunjuk AI Bernama Diella sebagai 'Menteri' Pemberantas Korupsi
Langkah berani dan tak terduga datang dari Albania. Negara di Eropa Tenggara ini baru saja melantik sebuah kecerdasan buatan (AI) bernama Diella untuk posisi yang setara dengan menteri. Bukan untuk urusan teknologi, melainkan untuk tugas yang jauh lebih menantang: Menjamin seluruh tender publik bebas dari korupsi.
Keputusan ini diumumkan langsung oleh Perdana Menteri Edi Rama, yang secara resmi menunjuk Diella untuk menjadi bagian dari kabinetnya. Penunjukan ini menandai sebuah sejarah baru di dunia, di mana sebuah entitas non-manusia dipercaya untuk menduduki jabatan publik yang sangat krusial.
Baca Juga: Tragedi Pangeran Dipendra: Akhir Kelam Monarki Nepal
Diella, yang namanya dalam bahasa Albania berarti "matahari," dipilih sebagai simbol transparansi mutlak. Tugas utamanya adalah mengawasi setiap proses tender pengadaan barang dan jasa pemerintah. AI ini akan menganalisis data, memantau alur proyek, dan membuat keputusan berdasarkan algoritma yang sudah diprogram. Tujuannya sederhana: menyingkirkan potensi suap, nepotisme, dan intervensi manusia yang kerap menjadi celah korupsi.
Latar belakang di balik langkah ini adalah masalah korupsi yang telah mengakar di Albania. Sektor pengadaan publik menjadi salah satu arena yang paling rentan. Dengan menugaskan Diella, pemerintah Albania berharap bisa menghadirkan sistem yang benar-benar adil, transparan, dan tidak bisa disuap oleh pihak manapun.
Namun, seperti inovasi besar lainnya, langkah ini juga menuai pro dan kontra. Perdana Menteri Rama melihatnya sebagai solusi modern untuk masalah lama, dan menegaskan bahwa ini adalah bagian dari revolusi digital yang akan meningkatkan efisiensi pemerintahan.
Baca Juga: Pemerintah Nepal Cabut Larangan Media Sosial Setelah 19 Tewas dalam Aksi Protes Anti-Korupsi
Di sisi lain, beberapa pihak oposisi dan pengamat mempertanyakan legalitas dan status hukum seorang "menteri" yang tidak memiliki kewarganegaraan. Ada juga keraguan di masyarakat, yang cemas bahwa bahkan AI pun bisa dimanipulasi oleh oknum tak bertanggung jawab.
Sebelumnya, Diella sudah dikenal sebagai asisten virtual yang membantu pemerintah dalam platform layanan publik digital bernama e-Albania. Kinerjanya yang efisien dan objektif membuat pemerintah yakin untuk memberinya peran yang lebih besar.
Terlepas dari perdebatan yang ada, penunjukan Diella adalah sebuah eksperimen global yang akan terus disorot. Langkah ini membuka diskusi baru tentang peran AI dalam pemerintahan, bagaimana teknologi bisa menjadi alat untuk melawan korupsi, dan sejauh mana kita harus mengintegrasikan AI dalam sistem sosial kita. Waktu akan membuktikan apakah Diella benar-benar bisa menjadi "matahari" yang menyinari jalan pemerintahan Albania menuju transparansi.
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.