Dugkol, Kesenian Khas Garut yang Sudah Jarang Ditemui


Dugkol adalah singkatan dari Bedug dan Kohkol. Kesenian ini semula hidup di lingkungan pesantren. 

Bedug dan kohkol mulanya hanya digunakan sebagai penanda waktu salat. Biasanya ditabuh sebelum mengumandangkan azan. Sebelum ada pengeras suara, keberadaan bedug dan kohkol di setiap masjid menjadi sangat penting karena suara azan jangkauannya terbatas. 

Pada perkembangan selanjutnya, bedug dan kohkol tidak hanya menjadi penanda waktu salat, tetapi ditabuh untuk mengiringi alunan takbir pada malam lebaran Irama tabuhannya pada awalnya seragam sehingga terkesan monoton.

Namun, entah siapa yang memulainya, warga mencoba membuat bentuk-bentuk komposisi tabuhan yang bervariasi, semakin harmonis, dan enak didengar. Setelah itu, seni dugkol tidak hanya dimainkan pada malam takbir saja, tetapi juga pada peringatan perayaan hari besar lainnya seperti muludan, muharram, rajaban, bahkan hingga peringatan agustusan. 

Sayangnya, seiring perkembangan zaman, kesenian dugkol sudah jarang dipertunjukkan.

 

Sumber materi :

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut. 2015. Warisan Budaya Garut 

Sumber foto : Wikipedia


0 Komentar :

    Belum ada komentar.