ADVERTISEMENT
Beranda Fakta di Balik “Musibah” Pesta Rakyat Pernikahan Wabup Putri dan Maula Akbar

Fakta di Balik “Musibah” Pesta Rakyat Pernikahan Wabup Putri dan Maula Akbar

12 jam yang lalu - waktu baca 4 menit
Fakta di Balik “Musibah” Pesta Rakyat Pernikahan Wabup Putri dan Maula Akbar

3 orang wafat dan 26 luka dalam acara pesta rakyat di Garut. Putri & Maula hingga Gubernur Jawa Barat pun takziah ke rumah duka.

Suasana pesta rakyat pernikahan Wakil Bupati Garut, drg. Luthfianisa Putri Karlina, M.B.A, dan Maula Akbar Mulyadi Putra, S.I.Pol yang digelar pada Jumat (18/7) berubah duka setelah insiden berdesakan menelan korban jiwa.

Ribuan warga tumpah ruah di pusat kota Garut untuk menghadiri hiburan rakyat yang disiapkan terbuka untuk umum. Aparat kepolisian pun sempat mengingatkan warga untuk tetap tertib di tengah padatnya kerumunan agar tidak terjadi saling dorong yang membahayakan.

Namun, situasi di lapangan sulit dikendalikan karena antusiasme warga begitu besar.

Beberapa Fakta Terkait Insiden

Kejadian ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban dan masyarakat Garut. Di tengah suasana yang seharusnya penuh suka cita, tak sedikit warga yang datang dari berbagai daerah untuk merasakan kegembiraan bersama keluarga mempelai.

Namun, padatnya lautan manusia membuat situasi tak terkendali. Pemerintah daerah, aparat, hingga keluarga besar penyelenggara acara pun menyatakan keprihatinan mendalam dan berupaya memberikan penanganan terbaik bagi korban dan keluarga yang terdampak.

1. Polisi Ingatkan Warga Agar Tertib

Polisi ingatkan warga.jpgPerbesar +

Sebelum insiden terjadi, pihak kepolisian sudah memberikan imbauan kepada masyarakat untuk menjaga jarak dan tidak saling dorong demi keselamatan bersama. Sayangnya, padatnya kerumunan membuat pengendalian massa menjadi sulit dilakukan.

Menanggapi situasi ini, keluarga besar Dedi Mulyadi mengambil keputusan tegas dengan membatalkan acara puncak pesta rakyat, yang sedianya berlangsung pada 18 Juli 2025. Hal ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan terhadap korban dan keluarga, serta untuk mencegah potensi keramaian lebih lanjut.

2. Tiga Orang Wafat dan 26 Orang Terluka

Tiga Warga Meninggal Dunia.jpgPerbesar +

Bupati Garut, Syakur Amin, menyampaikan bahwa total ada 26 warga yang menjadi korban dalam insiden di acara balakecrakan atau makan gratis pada pesta pernikahan Wabup Putri Karlina dan Maula Akbar. Dari jumlah tersebut, tiga orang dinyatakan meninggal dunia. Ketiga korban yang meninggal masing-masing adalah

  • Cecep Saepul Bahri S.H - Anggota BHABINKAMTIBMAS Polsek Karangpawitan Polres Garut, berusia 39 tahun, asal Kecamatan Garut Kota.

  • Vania Apriliani - Usia 10 tahun asal Kecamatan Garut Kota.

  • Dewi Jubaedah - Usia 61 tahun dari Kecamatan Sukawening.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, ketiganya diduga meninggal akibat kehabisan oksigen di tengah padatnya kerumunan. Sementara itu, puluhan korban lainnya mengalami luka-luka dan pingsan.

Seluruh korban telah mendapatkan penanganan medis dan perawatan intensif di sejumlah fasilitas kesehatan di Garut dengan pengawalan dari Dinas Kesehatan setempat.

Baca Juga: Tiga Warga Meninggal Dunia di Pesta Rakyat Pernikahan Wabup Putri dan Maula, Acara Puncak Dibatalkan!

3. Pernyataan Bupati Garut

Statement Bupati Syakur.jpgPerbesar +

Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, menyampaikan duka cita mendalam atas peristiwa ini. Ia menegaskan bahwa pihak penyelenggara sudah berupaya maksimal mengatur jalannya acara, termasuk berkoordinasi dengan petugas pengamanan.

Namun, musibah tetap tak terelakkan. Bupati menambahkan, ke depan pihaknya akan mengevaluasi prosedur penyelenggaraan acara besar agar tragedi serupa tidak terulang.

4. Pemkab Garut Ucapkan Belasungkawa dan Salurkan Santunan

Pemkab Garut Ucapkan Bela Sungkawa.jpgPerbesar +

Pemerintah Kabupaten Garut menanggung seluruh biaya pengobatan korban luka akibat kericuhan yang terjadi pada acara Pesta Rakyat sebagai rangkaian pernikahan Wakil Bupati Garut dan anak Gubernur Jawa Barat di Pendopo Garut.

"Semua biaya ditanggung oleh Pemkab Garut," kata Bupati Garut Abdusy Syakur Amin kepada wartawan di Pendopo Garut, Jumat.

Ia menyampaikan selain menjamin biaya perawatan medis, Pemkab Garut juga akan memberikan santunan kepada ahli waris keluarga korban yang meninggal dunia.

5. Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi Kunjungi Korban

Dedi-Mulyadi-langsung-mengunjungi-RSUD.jpgPerbesar +

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, turun langsung ke Garut untuk mengunjungi keluarga korban. Ia ingin memastikan proses pendampingan, santunan, hingga kebutuhan mendesak keluarga korban terpenuhi.

Kehadirannya juga menjadi bentuk empati pemerintah kepada warga yang terdampak. Sebagai bentuk tanggung jawab dan empati, Dedi Mulyadi juga memastikan akan menjamin keberlanjutan hidup keluarga korban, termasuk biaya pendidikan anak-anak hingga perguruan tinggi.

Selain itu, pihak keluarga mempelai juga menyiapkan uang duka masing-masing sebesar Rp150 juta untuk setiap keluarga korban.

6. Suasana Haru Saat Putri dan Maula Takziah

Wabup Putri dan Muala Takziah ke Rumah Duka.jpgPerbesar +

Di tengah suasana duka, Wakil Bupati Garut, Putri Karlina, bersama sang suami, Maula Akbar, mendatangi rumah duka korban yang meninggal dunia dalam tragedi makan gratis di pesta syukuran pernikahan mereka.

Keduanya hadir secara langsung untuk menyampaikan permohonan maaf sekaligus ungkapan belasungkawa kepada keluarga korban. Putri Karlina bahkan tak kuasa menahan tangis saat bersimpuh di hadapan keluarga yang ditinggalkan.

Didampingi Maula Akbar, yang juga putra Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Putri datang dengan penuh ketulusan pada Jumat malam (18/7/2025). Momen takziah ini terekam dalam sebuah video yang kemudian tersebar di media sosial, memancing simpati dan rasa haru warganet.

Harapan ke Depan

Kejadian ini menjadi pelajaran penting bagi semua pihak. Masyarakat diimbau agar selalu waspada ketika menghadiri acara keramaian. Sementara itu, pemerintah daerah berjanji akan memperketat pengawasan, mulai dari perizinan hingga pengamanan, demi keselamatan warga.

Pesta rakyat seharusnya menjadi ruang kebahagiaan bersama. Harapannya, ke depan, kegembiraan seperti ini dapat tetap dinikmati tanpa mengorbankan nyawa siapa pun.

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.