Filosofi Seblak, Kudapan Pedas dengan Cita Rasa Khas yang Terkenal Seantero Garut


Siapa yang tidak mengenal seblak? Kudapan pedas dengan cita rasa gurih dan nikmat yang selalu berhasil jadi idola masyarakat Garut. Nah, di balik kelezatan semangkuk seblak ini, tersimpan banyak filosofi yang belum banyak diketahui.
 
Menurut sejarahnya, Seblak pertama kali populer di masyarakat nusantara sekitar tahun 80-an, tepatnya di Cianjur Selatan sejak zaman sebelum kemerdekaan. Beberapa sumber lain juga menyebutkan, jika seblak lahir di Sumpiuh, Banyumas, dan Jawa Tengah. Lantaran bentuk dari seblak ini mirip dengan Kerupuk Godok, jajanan lokal di Sumpiuh, Banyumas. Di masyarakat Sunda sendiri, Seblak mulai dikenal dan banyak dijajakan sebagai kuliner sejak tahun 2000-an.
 
Penamaan Seblak ini, konon berasal dari kata "Nyeblak", di mana kata ini dihubungkan dengan suasana perasaan seperti "Nyeblak kana hate " yang artinya perasaan kaget hati yang diikuti dengan ketakutan yang luar biasa. Ada pula yang mengartikan Seblak berasal dari kata "Segak" dari Bahasa Sunda "Nyegak" yang artinya menyengat. Pemaknaan tersebut ditujukan untuk rempah dalam seblak yang menjadi penyedap masakan.
 
Menurut keterangan masyarakat Garut, semangkuk Seblak ini merupakan wujud dari kesederhanaan dan kebahagiaan masyarakat lampau. Dulu, Seblak biasa dinikmati sambil "ngariung di pipir" atau berkumpul di halaman rumah bersama keluarga. Selain itu, rasa pedas dalam semangkuk Seblak ini juga biasa dikaitkan dengan kepribadian seorang wanita. Konon, semakin nikmat rasa pedas yang dihadirkan, maka semakin layak seorang wanita dijadikan teman istri. 
 
Meskipun dewasa ini banyak topping lain yang lebih mewah dalam semangkuk Seblak, namun mulanya Seblak adalah kerupuk polos yang dimasak dengan bumbu kencur, bawang putih, cabai rawit, dan bumbu-bumbu lain. Ada dua cara populer untuk memasaknya, yaitu dengan cara merebus (seblak basah), dan dengan cara menggoreng (seblak kering).
 
Pada awalnya, Seblak lahir sebagai alternatif jajanan murah untuk masyarakat. Namun, seiring perkembangan zaman, Seblak berevolusi menjadi makanan modern yang dijual di kafe-kafe mewah. Bahkan, dalam beberapa tahun terakhir kudapan Seblak berhasil menjadi tren kuliner yang tidak hanya populer di Jawa Barat, namun juga hingga ke luar Pulau Jawa. Luar biasa, bukan?
 


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka