Google Setujui Reformasi Toko Aplikasi Bersama Epic Games
Perkembangan terbaru menunjukkan bahwa Google telah mengajukan persetujuan penyelesaian (settlement) dengan Epic Games.
Kerjasama ini memuat pembuatan game populer Fortnite, dalam gugatan antitrust yang diajukan oleh Epic pada tahun 2020 terkait praktik toko aplikasi Android.
Dalam dokumen pengadilan bersama yang diajukan di San Francisco, Google memaparkan rencana reformasi terhadap ekosistem distribusi aplikasi Android, dengan tujuan menurunkan biaya, memperluas pilihan bagi pengembang dan pengguna, serta membuka lebih banyak jalur selain Google Play Store.
Sebagaimana yang dilansir dari laman Rauters, kesepakatan ini masih menunggu persetujuan dari Hakim Distrik AS James Donato, yang sebelumnya pada Oktober 2024 sudah memerintahkan perubahan besar-besaran terhadap Play Store dalam keputusan terhadap Google.
Baca Juga : Info Harga BBM Pertamina Terbaru per 1 Desember 2025 di Jawa Barat
Di antara poin utama yang diajukan dalam proposal reformasi tersebut adalah:
-
Mengizinkan pengguna Android untuk mengunduh dan memasang toko aplikasi pihak-ketiga yang memenuhi standar keamanan tertentu.
-
Pengembang aplikasi diperbolehkan untuk mengarahkan pengguna ke metode pembayaran alternatif baik di dalam aplikasi maupun melalui link eksternal web.
-
Google akan menerapkan batasan komisi layanan (service fee) sebesar 9 % atau 20 % untuk transaksi dalam aplikasi yang menggunakan metode pembayaran alternatif setelah aplikasi pertama kali diunduh atau diperbarui dari Google Play setelah tanggal yang ditentukan.
Baca Juga: Jadwal Lengkap Sholat Dhuha di Garut Desember 2025
Dampak dan Implikasi
Kesepakatan ini membawa beberapa efek penting bagi ekosistem aplikasi mobile, seperti:
-
Bagi pengembang aplikasi: Mereka mendapatkan fleksibilitas lebih besar dalam memilih platform distribusi dan metode pembayaran. Hal ini dapat mengurangi biaya transaksi dan memperbesar peluang monetisasi yang lebih adil.
-
Bagi pengguna Android: Akan tersedia lebih banyak pilihan dalam mengunduh aplikasi yang tidak hanya terbatas pada Google Play dan kemungkinan biaya layanan yang lebih rendah atau model pembayaran yang berbeda.
-
Bagi Google sebagai platform: Meski masih menegaskan bahwa keamanan dan pengalaman pengguna tetap menjadi prioritas, Google harus menyesuaikan model bisnisnya terhadap tekanan regulasi dan persaingan yang meningkat. Google sendiri menyatakan bahwa perubahan ini mempertahankan keamanan pengguna sambil meningkatkan fleksibilitas bagi pengembang dan konsumen.
-
Bagi industri teknologi dan regulasi: Kesepakatan ini menjadi indikator bahwa raksasa teknologi dapat dihadapkan pada reformasi besar ketika praktik mereka dianggap mengekang persaingan. Hal ini bisa menjadi preseden untuk perkembangan regulasi serupa di wilayah lain.
Meskipun proposal ini mengandung reformasi besar, masih terdapat beberapa tantangan dan hal yang perlu diperhatikan:
1. Persetujuan akhir dari hakim masih diperlukan sebelum reformasi dapat diberlakukan secara resmi.
2, Implementasi teknis, misalnya standar keamanan untuk toko aplikasi pihak-ketiga dan mekanisme pembayaran alternatif yang masih harus dirancang dan diatur secara rinci.
3. Google harus menjaga agar transisi tidak mengorbankan keamanan pengguna atau pengalaman aplikasi, di mana Google sebelumnya berargumen bahwa beberapa perubahan yang dipaksakan bisa menimbulkan risiko bagi pengguna.
4. Dampak penuh bagi ekosistem di luar Amerika Serikat, termasuk developer di negara berkembang yang masih harus dipantau
Kesepakatan antara Google dan Epic Games menandai titik balik dan model bisnis toko aplikasi Android. Dengan membuka jalan bagi toko aplikasi pihak ketiga, metode pembayaran alternatif, serta komisi layanan yang lebih rendah, reformasi ini berpotensi mengubah lanskap distribusi aplikasi mobile secara global. Meski jalan masih panjang hingga implementasi penuh, pengembangan dan pengguna dapat mulai berharap pada era yang lebih terbuka dan kompetitif.
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.