Hubungan Agrikultural dengan Perekonomian di Garut Pada Abad 19-20 Masehi Bagian 1


Sudah bukan rahasia lagi bahwa Garut merupakan kota dengan berjuta keindahan di dalamnya , selain julukan Swiss van Java-nya sudah melekat sedari dulu Garut juga dijuluki sebagai tempat yang paling indah di Priangan. Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang berkuasa pada tahun 1899 yakni Willem Rooseboom mengatakan “Een der schoonste plekjes in de Preanger is Garoet”. Garut sudah banyak dikunjungi oleh wisawatan dari mancanegara khususnya dari negara-negara Eropa.

Sejak zaman dahulu Garut sudah memiliki banyak objek wisata, bahkan dalam catatan Nederlandshe Zendingsvereeniging atau NZV mengatakan bahwa pada saat itu objek-objek wisata alam di Garut memiliki pemanandangan yang luar biasa dan tidak ada duanya. Bahkan kunjungan tim NZV ke Situ Bagendit pada abad 19 meninggalkan kesan yang mendalam.

Mereka mengelilingi danau dengan menggunakan rakit dan ketika mereka menikmati keindahan Situ Bagendit ditemani oleh alunan angklung yang syahdu sehingga menciptakan pengalaman yang tidak terlupakan. Banyaknya objek wisata tentu saja akan memberikan dampak terhadap keadaan perekonomian Garut pada saat itu. Pada tahun 1827 Pemerintah Hindia Belanda membangun kebun teh sebagai bentuk eksperimen. Eksperimen yang dilakukan adalah menanam teh jenis baru yang belum pernah ditanam sebelumnya.

Kebun teh eksperimen ini berada di Cisurupan , bibit teh ini diambil langsung dari Tiongkok bahkan Pemerintah Hindia Belanda-pun membawa langsung ahli tumbuhan teh dari Tiongkok. Eksperimen ini berhasil dan Pemerintah Hindia Belanda mulai melakuka ekspansi wilayah untuk membangun kebun teh yang baru. Keberhasilan Pemerintah Hindia Belanda dalam menumbuhkan teh ini tentu saja akan meningkatkan kas pemerintah Hindia Belanda.


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka