Jejak Peninggalan Agama Hindu di Tatar Sunda
Jejak Hindu di Tatar Sunda tampak pada situs Candi Cangkuang dan tradisi Kampung Pulo, menunjukkan warisan sejarah yang hidup dalam budaya Sunda.
Jejak Hindu di Tatar Sunda meninggalkan pengaruh mendalam bagi perkembangan budaya dan sistem sosial masyarakat Sunda. Warisan tersebut dapat ditemukan melalui struktur kerajaan, peninggalan arsitektur keagamaan, serta tradisi lokal yang terus dipertahankan hingga sekarang.
Baca juga: Menelusuri Jejak Awal Kedatangan Penduduk di Jawa Barat
Kerajaan Sunda
Pada masa abad ke-13 hingga ke-15, Jejak Hindu di Tatar Sunda sangat dipengaruhi oleh perkembangan Kerajaan Sunda yang berdiri sejak abad ke-10. Kerajaan ini membentuk tatanan politik, keagamaan, serta sistem sosial yang melekat pada masyarakat kala itu.
Kerajaan Sunda memiliki jaringan perdagangan luas melalui pelabuhan seperti Banten dan Pontang. Selain itu, struktur masyarakatnya terbagi dalam golongan rohani, pemerintahan, dan ekonomi, yang menunjukkan keteraturan kehidupan sosial berbasis kepercayaan Hindu.
Candi Cangkuang
Jejak Hindu di Tatar Sunda dapat dilihat jelas pada keberadaan Candi Cangkuang di Garut, satu-satunya candi bercorak Hindu di wilayah Sunda. Candi ini diperkirakan dibangun pada abad ke-8 sampai ke-9 dan menjadi ruang ritual umat Hindu.
Lokasi Candi Cangkuang yang berada di tengah danau serta dikelilingi pegunungan menunjukkan adanya hubungan spiritual dengan alam. Meskipun sederhana, candi ini menjadi bukti kuat keberlanjutan kepercayaan Hindu sebelum Islam menyebar luas.
Kampung Pulo
Jejak Hindu di Tatar Sunda tidak hanya tampak pada peninggalan fisik, tetapi juga pada tradisi kehidupan masyarakat Kampung Pulo. Walupun kini mayoritas penduduknya memeluk Islam, sejumlah nilai adat tetap dilestarikan sebagai penghormatan terhadap leluhur.
Masyarakat Kampung Pulo menjaga aturan adat seperti jumlah rumah dan penduduk yang tetap, serta menjaga kesakralan kawasan di sekitar candi. Pelestarian ini dilakukan bukan melalui aturan formal, tetapi melalui kesadaran kolektif dan keterhubungan budaya lintas generasi.
Baca juga: Mengenal Kampung Pulo dan Kampung Dukuh, 2 Kampung Adat Utama di Garut
Nah Warginet, Jejak Hindu di Tatar Sunda menunjukkan bahwa sejarah bukan hanya kisah masa lalu, tetapi warisan hidup yang membentuk identitas masyarakat hingga kini. Pelestarian budaya adalah tanggung jawab bersama agar nilai-nilai luhur tetap terjaga.
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.