Beranda Kasus Kanker Kolorektal Meningkat di Generasi Muda RI, Banyak Terdeteksi di Stadium Lanjut!

Kasus Kanker Kolorektal Meningkat di Generasi Muda RI, Banyak Terdeteksi di Stadium Lanjut!

3 minggu yang lalu - waktu baca 2 menit
Ilustrasi/ AI

Kanker kolorektal atau kanker usus besar, yang sebelumnya lebih sering menyerang kelompok usia lanjut, kini menunjukkan peningkatan signifikan di kalangan generasi muda Indonesia. Banyak kasus baru terdeteksi pada stadium lanjut, sehingga menurunkan peluang kesembuhan.

Berdasarkan data dari International Agency for Research on Cancer (IARC), Indonesia menempati posisi ketiga dengan insiden kasus terbanyak di antara kanker lainnya. IARC juga menyebutkan,  hingga tahun 2022 tercatat 25.997 kasus kanker kolorektal, terbanyak setelah kanker serviks di angka 25.997 kasus dan kanker payudara hampir 50 ribu pasien.

Dari sekitar 25 ribu kasus kanker kolorektal yang teridentifikasi, sekitar 1.400 pasien berusia di bawah 40 tahun, 968 di antaranya berusia 30 hingga 39 tahun. Sementara pada usia 20-29 tahun, sudah ada sebanyak 446 kasus.

Menurut Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof. Dr. Ari Fahrial Syam, SpPD, banyak kasus baru ditangani ketika sudah mencapai stadium lanjut. Umumnya, pasien datang dalam kondisi stadium 3 atau 4, di mana gejalanya sudah muncul dan penanganannya menjadi lebih sulit.

Gejala yang sering ditemukan antara lain buang air besar disertai darah, kesulitan buang air besar, muntah-muntah, serta adanya tumor ganas atau benjolan di usus yang dapat menyebabkan sumbatan. Sayangnya, banyak pasien baru memeriksakan diri ketika gejala sudah parah, sehingga kanker terdeteksi pada stadium lanjut.

Faktor penyebab peningkatan kasus kanker kolorektal pada generasi muda antara lain pola makan yang buruk, tingginya konsumsi makanan olahan, minuman berenergi, obesitas, terganggunya bakteri baik di usus, dan tingginya kadar gula darah. Selain itu, penggunaan antibiotik yang berlebihan juga disinyalir menjadi salah satu pemicu karena dapat mengganggu koloni bakteri sehat di usus.

Peningkatan kesadaran akan faktor risiko, gejala awal, dan pentingnya skrining rutin diharapkan dapat menekan angka kejadian kanker kolorektal pada generasi muda di Indonesia.

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.