Kearifan Lokal dari Cikelet : Festival Ngubek Beber

Kearifan Lokal dari Cikelet : Festival Ngubek Beber

Kearifan lokal adalah sebuah pandangan hidup dan juga ilmu pengetahuan yang dijadikan sebagai strategi dasar kehidupan yang kemudian diwujjudkan dalam aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat lokal.

Kearifan lokal juga digunakan untuk menjawab masalah yang harus mereka hadapi ketika memenuhiu kebutuhan hidup mereka. Nilai-nilai kearifan lokal biasanya tidak dapat dilihat langsung karena kearifan lokal dapat dikatakan sebagai hal yang tersirat.

Untuk memaknai langsung mengenai kearifan lokal biasanya dihadirkan sebuah acra seperti festival seperti festival seni dan budaya. Salah satu daerah yang memaknai kearifan lokal melalui festival seni budaya adalah Kecamatan Cikelet.

Masyarakat Kecamatan Cikelet memiliki kearifan lokal yang sudah dianut sejak zaman dahulu yakni menanam benih ikan di sungai yang kemudian ketika akan menyambut bulan ramadan masyarakat Kecamatan Cikelet bersama-sama menangkap ikan di sungai yang kemudian ikan hasil tangkapan di sungai ini dinikmati bersama.

Namun, kearifan lokal ini sudah mulai memurdar dan sudah mulai dilupakan oleh masyarakat sekitar. Kearifan lokal menangkap ikan bersama-sama di sungai ini memiliki makna dan nilai gotong royong , karena dengan kegiatan ikan di sungai bersama ini tentu saja dilaksanakan secara bergotong royong mulai dari menebar bibit ikan, menjaga dan melindungi sungai agar tidak tercemar sehingga ikan dapat tumbuh dengan baik, membuat alat tangkap ikan, membersihkan ikan hingga mengolahnya dikerjakan bersama-sama.

Untuk melestarikan kearifan lokal ini seorang pemerhati budaya Cikelet yakni Iip Sarip Hidayana dan juga masyarakat Cikelet menggagas sebuah festival seni budaya yang disebut sebagai Festival Ngubek Beber.

Festival Ngubek Beber ini terdiri dari berbagai rangkaian acara seperti workshop pembuatan alat musik lodong yang dibantu oleh tim dosen dan mahasiswa dari ISBI, pertunjukan musik lodong dan acara inti yakni ngubek beber atau menangkap ikan di sungai.

Selain melestarikan kearifan lokal, festival ini juga memiliki tujuan lain yakni melestarikan alam khususnya alam Kecamatan Cikelet. Pada 2009 lalu Kecamatan Cikelet terkena banjir yang disebabkan oleh kerusakan lingkungan di sana. Oleh karena itu, festival ini berusaha untuk melestarikan lingkungan Kecamatan Cikelet dengan menanam 1000 bibit pohon di sepanjang muara Sungai Cipasarangan .

Melalui festival ini diharapkan masyarakat Cikelet semakin telaten dalam menjaga keberlangsungan ekosistem Sungai Cipasarangan terutama muara sungai yang merupakan sumber kehidupan bagi masyarakat Kecamatan Cikelet.

 

Sumber : Pikiran Rakyat


Baca lainnya

0 Komentar :

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.