Kenapa Banyak yang Bermain Kembang Api dan Petasan di Bulan Ramadan?


Di bulan Ramadan ini pasti para wargi sering melihat orang-orang bermain kembang api ataupun petasan. Selain identik dengan perayaan tahun baru kembang api dan petasan juga identik dengan bulan Ramadan dan perayaan idul fitri. Biasanya di malam sebelum idul fitri atau malam takbiran banyak yang melanyakan kembang api ataupun selesai taraweh banyak sekali yang memainkan dan menyalakan kembang api.

Ternyata memainkan kembang api di bulan Ramadan ini bukanlah hal yan baru lagi di Indonesia, kembang api sudah identik dengan Ramadan sejak dari dulu. Menurut pakar Sosiolog yakni Dwi Winarno kembang api sudah menjadi tradisi dalam menyambut dan merayakan hari raya idul fitri di seluruh Indonesia.

Tradisi kembang api ini sebetulnya merupakan hasil akulturasi dari budaya Tiongkok dan agama islam. Kembang api berasal dari Tiongkok ini berawal dari bubuk mesiu yang merupakan bahan dasar kembang api dibawa oleh perantau Tiongkok ke Indonesia. Kemudian dibuatlah kembang api yang kemudian kembang api ini banyak digunakan untuk memeriahkan suatu acara lokal di Indonesia.

Seperti di betawai kembang api digunakan untuk memeriahkan hajatan. Tujuan utama menyalakan kembang api adalah untuk memeriahkan acara sehingga maksud dan tujuan memaikan kembang api di bulan Ramadan adalah untuk memeriahkan bulan Ramadan. Namun, petasan dan kembang api yang dimainkan secara berlebihan ini dapat membahayakan pemain dan lingkungan sekitarnya.

Permainan kembang api dan petasan yang berlebihan ini dapat menganggu kenyaman dan keamanan masyarakat hingga menimbulkan keresahan masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah melarang masyarakat untuk bermain petasan dan kembang api secara berlebihan. Jika para wargi ingin memainkan petasan dan kembang api mainkanlah secara aman dan didamping oleh orang dewas dan tentunya jangan berlebihan dalam bermain kembang api ya!

 

 

Sumber : CNN Indonesia


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka