Kesenian Gesrek, Debus Versi Garut yang Fenomenal Sekaligus Mendebarkan


Selain Banten yang terkenal dengan debusnya, Garut juga punya seni pertunjukan kekebalan tubuh bernama Kesenian Gesrek.

Menurut sejarahnya, kesenian ini berawal dari ritual panen yang dilakukan oleh masyarakat Curug Sanghyang Taraje, desa Pakenjeng, Kecamatan Pamulihan. Karenanya, istilah "Gesrek" ini berasal dari kata "srek-srek" yang merupakan suara dari padi yang dipukul saat panen berlangsung.

Dalam prosesnya, puluhan hingga ratusan petani berbaris memikul hasil bumi untuk diperlihatkan kepada masyarakat. Pertunjukan Gesrek ini, biasanya menampilkan 10 orang pemain dengan berbagai peran, mulai pemeran utama yang akan diuji kesaktiannya, penyedia peralatan, hingga penguji atraksi.

Mulanya, kesenian ini tidak dipertunjukan untuk menguji kesaktian. Namun karena kepercayaan animisme yang melekat di masyarakat Pamulihan, Kesenian ini kemudian tumbuh sebagai ritual persembahan untuk arwah nenek moyang.

Pertunjukan Gesrek biasanya dimulai dengan seni pencak silat, untuk memanggil kekuatan arwah yang akan merasuki pemain utama. Setelah itu, para penampil kemudian melakukan atraksi pukulan, sayatan di tubuh, hingga luka bakar. Sehingga tak heran, kesenian gesrek ini  menampilkan pertunjukan yang mendebarkan sekaligus menentang nyawa.

Setelah ritual fisik dan mental, para pemain Gesrek kemudian melakukan pemulihan dengan Ngabungbang. Ngabungbang adalah  pemulihan keutuhan ilmu spiritual yang dilakukan dengan cara  mandi suci tujuh muara sambil merapal doa-doa yang bersumber dari Al-Quran.

Secara garis besar, pertunjukan Gesrek ini memuat berbagai ritual berbahaya yang hanya dapat dilakukan oleh mereka yang ahli dan sudah berpengalaman.

 

 

  • -

0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka