Kontes Seni Ketangkasan Domba Garut: Sejarah, Lokasi Kontes, dan Hukumnya dalam Islam
Kontes seni ketangkasan domba Garut adalah sebuah tradisi yang tumbuh di kalangan masyarakat Garut. Sesuai dengan namanya, seni ketangkasan adu domba Garut menampilkan kemampuan domba Garut dalam bertanding.
Sebagai seni kebudayaan asli bumi Pasundan, kontes ini terus dilestarikan hingga saat ini. Selain menjadi ajang untuk menunjukkan “keberhasilan” peternak dalam mengurus domba mereka, kontes seni ketangkasan domba Garut turut membantu meningkatkan ekonomi lokal.
Baca juga: Domba Garut Betina: Ciri dan Bedanya dengan Jantan serta Harganya dari Kelas A sampai Super
Sejarah Kontes Seni Ketangkasan Domba Garut
Merangkum dari tulisan Annisa Arum Mayang yang terbit di Bookchapter ISBI Bandung, kontes seni ketangkasan domba Garut bermula dari kegiatan anak-anak gembala domba di Garut di awal tahun 1900-an untuk mengusir rasa bosan.
Ngadu domba dulunya dianggap sebagai salah satu cara untuk menghibur anak-anak gembala yang rutinitasnya monoton serta membosankan.
Kemudian, di masa kolonial, masyarakat Sunda menjadikan adu domba ini sebagai hiburan besar yang diselenggarakan untuk memperingati momen tertentu.
Salah satu momen penting yang pernah tercatat dalam koran De Locomotief edisi 22 Juni 1896 adalah saat kedatangan Raja Siam ke Jawa, khususnya ke Bandung dan Garut. Saat itu, adu domba menjadi salah satu hiburan yang disuguhkan.
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.