Beranda KPAI Catat 25 Anak Bunuh Diri Akibat Bullying di Tahun 2025
ADVERTISEMENT

KPAI Catat 25 Anak Bunuh Diri Akibat Bullying di Tahun 2025

8 jam yang lalu - waktu baca 2 menit
KPAI Catat 25 Anak Bunuh Diri Akibat Bullying di Tahun 2025 (Source:freepik)

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat adanya 25 orang anak di Indonesia telah mengakhiri hidupnya sepanjang tahun 2025 akibat bullying. 

Maraknya kasus bullying saat ini menjadi pertanda bahwa Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Bahkan sebagian besar kasus bullyinng terjadi di lingkungan pendidikan sperti sekolahan. 

Data tersebut disampaikan oleh KPAI, menyusul kasus bunuh diri tiga siswa dari Sukabumi, Sawahlunto, Sumatera Barat yang saat itu menggemparkan publik pada bulan Oktober lalu. 

Jika dibandingkan dengan data di tahun sebelumnya, memang adanya penurunan.  Yang mana tahun sebelumnya mencapai 46 kasus pada tahun 2023 dan 43 kasus pada tahun 2024. Namun KPAI menilai situasi ini tetap masih terabaikan dan tidak bisa dibiarkan begitu saja. 

Baca juga: Daftar Lengkap Harga BBM Terbaru per 1 November 2025

DIkutip dari CNA.id, Komisioner KPAI Diyah Puspitarini, mengungkapkan sebagian besar kejadian tersebut terjadi akibat bullying yang menimpa korban.

“Sebagian data yang kami himpun menunjukkan penyebab berakhirnya hidup anak adalah karena bullying,” kata Diyah. Kami sangat prihatin jika terjadi lagi akhir hidup anak yang disebabkan oleh bullying, dan sebagian terjadi di sekolah,” tuturnya. 

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti, angkat bicara soal kasus bullying yang sedang marak ini. Ia menegaskan, guru tidak hanya berperan sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pendamping psikologis bagi murid-muridnya.

Baca juga: Indonesia Jadi Negara Penghasil Sampah Makanan Terbesar se Asia Tenggara

Ia juga menambahkan bahwa, kementeriannya sedang menyusun Peraturan Menteri (Permen) yang akan memperkuat peran guru dalam pendampingan psikologis siswa. Ia memastikan tugas ini tidak akan menjadi beban tambahan bagi tenaga pendidik.

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.