Legenda Curug Orok

Legenda Curug Orok
Illustration : Disparbud Garut

Curug Orok merupakan obyek daya tarik wisata air terjun yang terletak di desa Cikandang, Kecamatan Cikajang, Garut. Air terjun ini diberinama sebagai Curug Orok yang artinya Air Terjun Bayi karena terdapat sebuah cerita masyarakat yang tersebar pada tahun 1968 yakni ditemukannya bayi di puncak air terjun tersebut sehingga air terjun ini diberi nama Curug Orok.

Sedangkan dari legenda yang beredar diceritakan terdapat satu keluarga yang dikenal dengan nama Mang Ahmad dan juga istrinya Bi Suharti. Keluarga in merupakan keluarga yang baik, hidup sederhana dan juga rukun. Dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya Mang Ahmad mengandalkan hasil pertanian yang mereka tanam sendiri. Mang Ahmad memiliki kebun yang tanahnya subur dan kebunnya dikelilingi oleh air terjun.

Di kebunnya, Mang Ahmad menanam berbagai macam jenis sayuran. Mang Ahmad dan Bi Suharti sangat menyukai kebunnya karena tanahnya subur dan juga kebunnya dekat sekali dengan sumber air yakni air terjun sehingga kebun dan rumah mereka tidak pernah kekurangan air. Selain itu, air tejun tersembut menyuguhkan pemandangan yang indah.

Suatu hari Mang Ahmad perfi mengambil air ke hilir di mana tempat air terjun berada. Sesampainya di sana Mang Ahmad terkejut sekali karena mendengar suara tangisan bayi, Mang Ahmad-pun mendeketai suara tangisan tersebut. Sesampainya di sumber suara Mang Ahmad semakin terkejut karena suaran tangisan tersebut benar berasa dari seorang bayi laki-laki yang sedang menangis diatas batu.

Mang Ahmad akhirnya membawa bayi tersebut ke rumahnya dan bayi tersebut diserahkan kepada istrinya, Mang Ahmad mengatakan bahwa ia menemuka bayi di dekat air terjun dan sepertinya bayi ini sengaja dibuang oleh orang tuanya. Mereka memutuskan untuk mengerus bayi laki-laki yang Mang Ahmad temukan di batu dekat air terjun.

Mang Ahmad dan Bi Suharti sangat menyayangi bayi tersebut dan mereka sudah menganggapnya sebagai anak kandung mereka sendiri. Ketika bayi laki-laki tersebut berusia tiga tahun ia jatuh sakit dan tidak tertolong sehingga anak laki-laki tersebut meninggal. Bi Suharti dan Mang Ahmad sangatlah sedih, Mang Ahmad menguburkan anaknya tersebut di bawa air terjun di tempat di mana anak laki-laki tersebut ditemukan. Maka berdasarkan cerita ini-lah air terjun ini diberinama Curug Orok.

 

Sumber : Iin Indrayani dan Umi Kulsum dalam Jurnal Civicos 


Baca lainnya

0 Komentar :

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.