Beranda Majalah Bobo Ternyata Bukan dari Indonesia Loh!
ADVERTISEMENT

Majalah Bobo Ternyata Bukan dari Indonesia Loh!

2 jam yang lalu - waktu baca 2 menit
Majalah Bobo Ternyata Bukan dari Indonesia Loh!, Source: Instagram @majalah_bobo

Majalah Bobo yang legendaris bagi anak-anak Indonesia ternyata bukan asli dari sini, loh! Awalnya, majalah ini terbit di Belanda tahun 1968.

Majalah Bobo menjadi bagian dari masa kecil anak Indonesia sejak tahun 1970-an. Karakter kelinci berwarna biru dengan jambul hijau yang ikonik dan menghibur, menghadirkan bacaan edukatif penuh warna serta kuis menarik. Namun, di balik popularitasnya, ternyata Bobo bukan asal Indonesia melainkan adaptasi dari majalah anak di Belanda.

Baca juga: Apa Kabar Mangle? Majalah Bahasa Sunda yang Tersisa

Jejak Bobo dari Belanda

Majalah Bobo pertama kali terbit di Belanda sejak tahun 1968, di mana anak-anak langsung menyukai karena karakternya yang lucu dan ramah. Di Indonesia, majalah ini mulai muncul pada 14 April 1973 melalui kerja sama lisensi antara penerbit Belanda dan Harian Kompas. Awalnya, Bobo hanya muncul di halaman anak-anak koran Kompas sebelum berkembang menjadi majalah anak-anak penuh seperti sekarang.

Tidak hanya di Indonesia, beberapa negara lain seperti Jerman, Afrika Selatan, hingga Inggris juga pernah menerbitkan versi lokal Bobo. Namun, di negara-negara tersebut, eksistensinya tidak bertahan lama. Kini, Bobo di Indonesia berkembang dengan konten buatan redaksi lokal dan memiliki cerita serta rubrik khas seperti “Oki dan Nirmala” yang hanya ada di versi Indonesia.

Perjalanan Bobo di Indonesia

Meskipun sama-sama menampilkan kelinci biru, Bobo Indonesia dan Bobo Belanda memiliki sejumlah perbedaan menarik. Misalnya dari segi karakter, nama saudara Bobo di Belanda adalah Krabbel, Boemsi, dan Tumtum, sedangkan di Indonesia mereka dikenal dengan nama Coreng, Upik, dan Cimut. Begitu juga Paman Gembul dan Bibi Teliti yang memiliki nama berbeda di versi aslinya.

Dari sisi konten, Bobo Belanda lebih ditujukan untuk anak usia 4–5 tahun dengan fokus belajar huruf, angka, dan warna. Sementara itu, versi Indonesia ditujukan bagi anak usia 6–12 tahun dengan konten yang lebih luas seperti cerita, pengetahuan, hingga rubrik karya pembaca. Saat ini, Bobo tidak hanya hadir dalam bentuk cetak, tetapi juga versi digital yang bisa diakses kapan saja dan di mana saja.

Baca juga: Arti Hompimpa dalam Permainan Tradisional Anak

Nah Warginet, siapa sangka kalau Majalah Bobo yang menemani masa kecil banyak orang ternyata berasal dari Belanda. Meskipun begitu, kehadirannya di Indonesia telah tumbuh menjadi bagian penting dalam dunia literasi anak. Dari halaman warna-warni Bobo, generasi muda belajar membaca, berimajinasi, hingga mencintai budaya baca sejak dini.

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.