Mata Air di Bayongbong yang Mengalir Sampai Garut Kota


[Illustration : creativemarket.com]

Desa Bayongbong adalah sebuah daerah yang letaknya berada di Kecamatan Bayongbong, Garut. Perekonomian di Desa Bayongbong saat ini dapat dikatakan berkembang cukup pesat. Saat ini Desa Bayongbong dikategorikan sebagai desa pandat penduduk karena kepadatan penduduk di Desa Bayongbong menurut BPS berada di angka 401 orang/ km persegi. Ada beberapa alasan mengapa Desa Bayongbong dikategorikan sebagai desa yang padat salah satunya ialah Bayongbong memiliki sumber air yang berkualitas tinggi.

Dapat dikatakan bahwa masyarakat Desa Bayongbong dalam keadaan surplus air, hal ini dapat dilihat dari ciri khas rumah di masyarakat Desa Bayongbong yang selalu memiliki kolam ikan. Keadaan surplus air ini dikarenakan di Desa Bayongbong terdapat sumber mata air yang disebut dengan mata air Jambansari. Mata air Jambansari merupakan mataair menahun atau perennial spring. Disebut sebagai mata air menahun karena mata air in mengularjan air sepanjang tahun dan tidak dipengaruhi oleh cuaca.

Mata air Jambansari ini merupakan mata air artesi yakni mata air yang berasal dari dalam bumi. Kualitas air yang dihasilkan oleh mata air Jambansari masuk ke dalam golongan A yang dimana air dari mata air layak untuk dikonsumsi dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari tanpa harus melalui proses pengolahan.

Mata air ini memiliki potensi air yang besar sehingga saat ini mata air Jambansari ini dikelola oleh PDAM. Mata air Jambansari ini bahkan digunakan untuk memenuhi kebutuhan air bagi masyarkat di luar Desa Bayongbong, air yang berasal dari Jambansari ini didistribusikan sampai ke daerah Garut Kota, Tarogong Kaler dan Tarogong Kidul.

Untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat Desa Bayongbong hingga masyarakat Garut Kota maka dilakukan beberapa proses mulai dari proses penampungan air dari mata air atau proses broncaptering.

Broncaptering dibangun dengan jarak 300 m dari mata air yang kemudian air yang ditampung di Broncaptering ini kemudian dialirkan melalui pipa transmisi ke bak penampungan air atau reservoir dan dilakukanlah proses disinfeksi yang kemudian air ini disimoan di bak pelepasan tekanan atau BPT. Setelah air berada di bak pelepasan tekanan maka air siap di distribusikan ke masyarakat.

 

Sumber : Wini Mustikarani dalam Sosial Horizon : Jurnal Pendidikan


0 Komentar :

    Belum ada komentar.

Mungkin anda suka