Memahami Nista Maja Utama, Istilah Bahasa Sunda dan Erat Kaitannya dengan Lambang Persib
Nista Maja utama adalah istilah yang dilontarkan oleh masyarakat sunda ketika ada sesuatu yang membuat jengkel. Istilah ini juga menjadi semboyan lambang Persib.
Menurut sejarahnya, istilah Nista Maja Utama berkaitan dengan klub sepak bola terkenal di Jawa Barat yaitu Persib Bandung. Tercantum dalam buku Persib Undercover 2014, istilah nista maja utama ini lahir ketika Persib dipimpin oleh Ateng Wahyudi pada tahun 1985.
Pada saat itu Persib Bandung mengalami kekalahan satu kali, dan dua kali kalah lagi. dua kali berturut-turut Maung Bandung kalah oleh PSMS Medan dgn skor 2-3 & 3-4.
Baca juga: 5 Lagu Daerah Jawa Barat Populer yang Sarat Akan Makna
Dan dari situ lahirlah semboyan Nista, Jaya, Utama. Sudah dua kali gagal, ketiganya jangan sampai gagal lagi. Sehingga akhirnya pada simpulan Perserikatan tahun 1986 Persib berhasil menjadi juara setelah mengalahkan Perseman Manokwari dgn skor 1-0.
Istilah tersebut bisa diartikan juga seperti, jika warginet melakukan sesuatu yang tidak baik sekali atau dua kali masih diberikan kesempatan atau memaafkannya. Namun, jika sudah tiga kali berturut turut sudah bukan kesalahan yang bisa diampuni.
Jika pada sepak bola, nista maja utama bisa diartikan sebagai proses yang harus dipertaruhkan. Sekali gagal, dua kali gagal, ketiga tidak boleh gagal lagi atau harus berhasil.
Baca juga: Menelisik Naskah Kuno Babad Limbangan yang Menyimpan Sejarah
Namun jika digambarkan pada seseorang jika disebut "nista maja utama" itu artinya tiga kali ketika dia melakukan sesuatu yang tidak baik atau tidak menyenangkan, yang sudah keterlaluan, tak layak diberi ampun karena sudah cukup perilaku jeleknya.
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.