Mengenal Akar Wangi Garut, Tanaman Penghasil Dollar

Mengenal Akar Wangi Garut, Tanaman Penghasil Dollar

Selain terkenal dengan buah tangan makanannya, Garut juga mempunyai produk lain yang tak kalah mekar yaitu Akar Wangi. Akar Wangi Garut ini merupakan tumbuhan yang masih satu keluarga dengan serai dan padi yang mempunyai nama ilmiahnya yaitu Vetiveria Zizaniodes. Tanaman ini hanya tumbuh subur di tiga wilayah di dunia yaitu Haiti, Jamaika dan Indonesia. Garut satu-satunya daerah di Indonesia yang menjadi saksi tumbuhnya tanaman ini.

Produk Akar Wangi Garut

Tanaman ini sudah lama terkenal di Indonesia dan produk hasil olahannya seperti minyak akar wangi atau vetiver oil telah menjadi salah satu penghasil devisa negara. Beberapa negara tetangga yang memperoleh vetiver oil ini adalah Malaysia dan Singapura. Garut menjadi salah satu produsen terbesar vetiver oil di dunia. Pada bidang kesehatan pun, tanaman ini sering bermanfaat sebagai obat sakit gigi, rematik dan penghilang bau mulut.

Tak hanya akar yang dapat menghasilkan minyak atsiri sebagai bahan dasar parfum atau kosmetik, pada bagian batangnya pun mempunyai manfaat. Batang tanaman ini dapat menjadi bahan baku kerajinan yang dapat diolah dengan ragam bentuk unik. Olahannya ini dapat berupa hiasan dinding, bed cover, tas, peralatan ibadah dan peralatan rumah lainnya.

Adapun olahan kerajinan tanaman ini disulap menjadi bentuk-bentuk yang unik menyerupai domba, kupu-kupu, orang utan dan hewan lainnya. Selain fungsi dan bentuknya yang unik, aroma kerajinan ini juga dapat memenuhi rongga hidung dan membuat ruangan menjadi harum. Tentunya, kandungan minyak atsiri pada akar wangi untuk kerajinan ini lebih kecil daripada jenis khusus untuk vetiver oil.

Kondisi Akar Wangi Saat ini

Melansir dari holtikultura.sariagri.id, era kejayaan minyak akar wangi Garut ada sejak tahun 1970-an. Produksinya mencapai 60 ton per tahun. Kemudian lanjut tahun 1985 hingga 2004 dengan produksi hingga 75 ton sampai 100 ton per tahun. Perlahan, produksi tanaman ini terus menurun seiring peralihan lahan sektor pertanian holtikultura. Hal ini dinilai lebih menguntungkan petani akibat mahalnya bahan bakar saat itu.

Saat ini harga basah akar wangi berada pada interval Rp2.000 hingga Rp4.000 per kilogram, jumlah itu menurun seiring masih tingginya intensitas hutan di kawasan Garut. Target tahun depan, produksi akar wangi mematok anga 50-60 ton  dengan perluasan beberapa pasar baru. Sudah ada juga permintaan dari India, Timur Tengah, termasuk pasar terbesar dari Akar Wangi ini di Eropa,


Baca lainnya

0 Komentar :

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.