Beranda Mengenal Fenomena Dead Horse di PT Sepatu Bata TBK
ADVERTISEMENT

Mengenal Fenomena Dead Horse di PT Sepatu Bata TBK

8 jam yang lalu - waktu baca 2 menit
Mengenal Fenomena Dead Horse di PT Sepatu Bata TBK (source:tempo)

"Dead Horse" atau "Kuda Mati" adalah istilah bagi perusahaan, produk, atau proyek yang sudah tidak menguntungkan tapi masih dipertahankan. 

PT Sepatu Bata TBK disebut mengalami fenomena "Dead Horse” karena tetap mempertahankan bisnis atau strategi yang sudah tidak relevan dengan pasar saat ini.

PT Sepatu TBK, dulu menjadi ikon alas kaki di Indonesia . Saat ini menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan eksistensinya di tengah perubahan konsumen, era digital,  dan persainhan dengan merek lokal mainnya. 

Baca juga: Menurut Studi, Manusia Bisa Ingat Hinaan 20 Tahun dan Pujian 30 Hari

Dikutip dari kompas.com, fenomena Dead Horse atau Kuda mati dikemukakan dalam konsep Oscar Berg (2023) dalam bukunya The Dead Horse Theory Illustrated, artinya, organisasi sering kali terjebak dalam mempertahankan sistem, strategi, lama yang sudah “mati”,  tidak lagi relevan dengan konteks baru, tetapi tetap dijalankan karena alasan kebiasaan, ketakutan terhadap perubahan, atau nostalgia terhadap kejayaan masa lalu.

Dalam contoh kasus ini, PT Sepatu Bata Tbk lah menjadi contoh nyata perusahaan besar dapat kehilangan relevansinya karena gagal mengenali kapan “kuda” yang ditungganginya telah mati.

Sebelum masa era digital, strategi utama PT Sepatu TBK berfokus pada kekuatan jaringan toko fisik yang luas serta reputasi merek yang telah terbentuk. Strategi ini berjalan efektif sebelum masa era digital. 

Baca juga: Alasan Mengapa Fenomena Job Hugging Semakin Marak Saat ini?

Namun, setelah masuk era digital strategi itu tidak berlaku lagi bagi PT sepatu TBK. Karena sekarang sudaj banyaknya peralihan menjadi e-commers melalui online dengan mudah, dan preferensi konsumen bergeser ke produk yang lebih bergaya dan terjangkau. 

Menurut Oscar Berg (2023), saat organisasi menyadari kudanya sudah mati, tindakan terbaik bukanlah berusaha menghidupkannya kembali, tetapi menurunkan diri dari kuda  dan mencari tunggangan baru.

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.