Mengenal Iket atau Totopong Beserta Jenisnya
Apakah anda tau dengan sosok Kabayan? Kabayan si bujang Sunda selalu digambarkan dengan hiasan kepala khas Sunda. Nah ikat kepala yang dipakai oleh Kabayan itu bernama totopong. Totopong atau nama lain Iket, merupakan tutup kepala khas Sunda yang mirip dengan blangkon di Jawa atau Udeng di Bali.
Iket berasal dari bahasa Sunda yang berarti “ikat” atau “ikatan”. Dahulu iket berfungsi untuk mencerminkan kelas sosial dalam masyarakat, sehingga perbedaan kedudukan seseorang (laki-laki) terlihat jelas dalam kehidupan sehari-hari. Berbagai bentuknya diciptakan sebagai simbol-simbol yang berkaitan dengan agama, ritual adat, dan status sosial tokoh masyarakat yang dianggap mempunyai peranan dalam suatu Kelembagaan.
Tutup kepala berbahan iket juga mempunyai nilai lebih tinggi dibandingkan tutup kepala jenis lainnya, karena proses pembentukannya memerlukan kehati-hatian, kecerdikan, ketekunan, kesabaran dan rasa estetika yang tinggi dari pemakainya.
Hal ini menunjukkan bahwa iket dapat mencerminkan status simbolik pemakainya. Dahulu warna iket hanya sebatas hitam atau putih, namun seiring berjalannya waktu warna iket saat ini semakin beragam bahkan desain dan corak iket pun terus berkembang.
Perbesar +Macam – Macam Iket
Sumber Gambar: Wikipedia.com
Pembagian Iket Sunda
Berdasarkan sejarahnya, Iket terbagi menjadi dua bagian utama: Iket Bukun (Iket lama) dan Iket masa kini (Iket modern/asli). Iket buhun merupakan iket pola para tetua zaman dahulu di daerah Pasundan, dibentuk dari kain persegi yang dilipat menurut aturan khusus sehingga membentuk pola iket seperti Barangbang Semplak, Julang Ngapak, Parekos Jengkol, Buaya Ngangsar dan lain-lain. *adat desa
Iket masa kini merupakan model Iket yang berasal dari masyarakat masa kini, bentuk dan gayanya mirip dengan Iket Buhun, walaupun telah mengalami beberapa perubahan tergantung perkembangan mode dan fashion. Termasuk iket Kiwari diantaranya Iket Candra Sumirat, Iket Maung Leumpang, Iket Hanjuang Nangtung, Iket Pratis Parekos, Iket Praktis Makuta Wangsa, Iket Praktis Mancala Putra, dan Iket Batu Kincir (rekaan Ki Dadang).
Sumber : Berbagai Sumber
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.